DIABET, TAPI MAU PUASA ?

 

DIABET, TAPI MAU PUASA ?

Narasumber  : Septa Clara Astiyah, SST, MARS, RD ( RSMH Palembang)

 


Dahsatnya puasa?

Pastilah sebagai umat muslim kita telah mengetahui banyak sekali manfaat dari ibadah puasa, termasuk manfaat terhadap kesehatan tubuh. Nah, bagaimana dengan penderita Diabet yang harus menjaga pola makan, menjalankan diet, berpantang makan, minum obat jangka panjang dan menjaga gaya hidup, apakah boleh ikut berpuasa di bulan Ramadhan ?

Hal ini seringkali menjadi dilema bagi para Diabetisi karena saat berpuasa, pengaturan pola makan dengan prinsip 3J (tepat jadwal makan, tepat jumlah makan dan tepat jenis bahan makanan) akan berubah dari kebiasaannya sehari-hari.

 Para pakar kesehatan menyebutkan bahwa boleh atau tidaknya Diabetesi ini menjalankan ibadah puasa tergantung pada kadar gulanya. Kelompok Diabetesi yang kadar gula darahnya terkendali melalui perencanaan makan (diet) dan olahraga, memiliki kadar gula darah puasa < 110 mg/dL dan kadar gula darah dua jam setelah makan < 160 mg/dL maka kelompok ini diperbolehkan menjalani puasa, sedangkan kelompok Diabetesi yang memerlukan tambahan obat penurun gula darah disamping diet dan olahraga, dapat berpuasa dengan melakukan perubahan diet, aktivitas fisik dan obat. Kelompok Diabetesi yang mendapat tambahan insulin disamping diet dan olahraga, sebaiknya tidak berpuasa karena kadar gula darah cenderung tidak stabil sehingga berisiko terjadi kenaikan atau penurunan gula darah yang ekstrem bahkan bisa mempercepat terjadinya komplikasi. Demikian juga bagi Diabetesi dengan komplikasi gagal ginjal, gagal jantung atau diabetesi dengan kadar gula darah rendah (hipoglikemia) tidak dianjurkan untuk berpuasa. Meskipun demikian, setiap Diabetesi yang tetap ingin berpuasa dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk memastikan boleh atau tidak bolehnya Diabetesi mengikuti ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Pengaturan pola makan bagi Diabetesi yang berpuasa tetap mengikuti prinsip 3J dalam memenuhi kebutuhan cairan dan zat-zat gizi lainnya sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) per hari yang dianjurkan, baik kebutuhan zat gizi makro (Protein, Lemak dan Karbohidrat) maupun zat gizi mikro (Vitamin dan Mineral). Kebutuhan energi bagi Diabetesi dapat diperoleh dari 35 Kalori (Kal) per hari dikalikan dengan Berat Badan Ideal (BBI) bagi Diabetesi pria dan wanita yang berusia di atas 18 tahun. Diet yang diberikan kepada Diabetesi yang berpuasa ditekankan pada pentingnya memenuhi kebutuhan zat-zat gizi per hari dengan jumlah kalori sama seperti saat tidak berpuasa.

Pembagian waktu makan menjadi 40% saat makan sahur sebagai pengganti porsi makan siang, 50% saat berbuka puasa (10% saat azan magrib sebagai pengganti porsi snack pagi dan 40% sisanya setelah sholat magrib sebagai pengganti porsi makan malam), serta 10% sebelum tidur atau setelah sholat taraweh sebagai pengganti porsi snack sore. Dengan demikian frekuensi makan atau pembagian waktu makan bagi para Diabetesi yang berpuasa menjadi 4 kali per hari (2 kali makanan utama dan 2 kali snack). Beberapa hal yang dapat dianjurkan bagi Diabetesi berpuasa, yaitu : 1) menyegerakan berbuka dan usahakan makan sahur menjelang waktu imsak; 2) makanan berbuka dapat berupa buah-buahan seperti kurma, pisang, melon, pepaya dan lain-lain yang mempunyai indeks glikemik yang rendah; 3) mengkonsumsi makan malam dan sahur dengan prinsip piring makan model T; 4) mengkonsumsi makanan selingan yang tidak terlalu manis saat menjelang tidur; 5) tetap beraktifitas fisik dan olahraga ringan; 6) rutin berkonsultasi ke Dokter atau Ahli Gizi; 7) mengurangi konsumsi gula dan garam; 8) memantau kadar gula darah, jika gula darahnya < 69 mg/dl maka dianjurkan tidak ikut berpuasa; 9) memperbanyak konsumsi air putih, minimal 8 gelas per hari; 10) sahur di akhir waktu untuk memperpendek waktu puasa; dan 11) jangan berbuka dengan tepung-tepungan atau goreng-gorengan karena mengandung tinggi karbohidrat.

Pengelolaan penyakit Diabetes tidak bisa lepas dari perencanaan makan yang tepat sesuai prinsip 3J meskipun para Diabetesi menjalankan ibadah puasa. Boleh atau tidaknya Diabetesi berpuasa tergantung pada kadar gula darah, terapi obat dan kondisi ada atau tidaknya komplikasi yang diderita. Pengaturan makan yang baik dapat mendukung terlaksananya ibadah puasa dan menjaga stabilitas gula darah bagi Diabetesi.

 

Referensi :

https://www.rspondokindah.co.id/id/news/pengaturan-diet-bagi-penderita-diabetes-selama-bulan-puasa

https://www.klikdokter.com/info-sehat/diabetes/bolehkah-penderita-diabetes-puasa

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5526964/punya-diabetes-bolehkah-ikut-puasa-begini-aturannya-menurut-dokter

Almatsier, A., 2013, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama

 

PERKENI, 2015, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015.

 

Suyono, S., 2011, Patofisiologi Diabetes Mellitus Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, Fakultas Kedokteran UI.

 

Referensi gambar :

https://images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=AwrErQOHW1JnKwIAcupXNyoA;_ylu=Y29sbwNiZjEEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3BpdnM-?p=bolehkah+pasien+diabet+ikut+puasa&fr2=piv-web&type=E210US885G0&fr=mcafee#id=42&iurl=https%3A%2F%2Fimg-cdn.medkomtek.com%2F6IDT6j8zETXupv-EB9rFTWw0pwA%3D%2F0x0%2Fsmart%2Ffilters%3Aquality(75)%3Astrip_icc()%3Aformat(webp)%2Farticle%2F4e4dzIQLtGUZQXuK2RURl%2Foriginal%2F097072800_1526284669-Bolehkah-Penderita-Diabetes-Puasa-By-Kleber-Cordeiro-shutterstock.jpg&action=click

 

DOC, PROMKES RSMH

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tren Pacaran Remaja, Gaya dan Dinamika Hubungan di Era Digital

Pengaruh pengharum ruangan bagi kesehatan

TERMINAL LUCIDITY, FENOMENA PASIEN MEMBAIK SEBELUM MENINGGAL