Menjaga Kesehatan Mental dengan Meditasi

Menjaga Kesehatan Mental dengan Meditasi

Narasumber : Elsa Savitrie, SKM, M.Kes (RSMH,Palembang)

 

Siapapun pernah merasa kecewa, sedih, stres, cemas, hingga putus asa. Hal ini wajar terjadi, terlebih jika seseorang sedang mengalami kekecewaan atau kesedihan yang begitu dalam. Meski begitu, sedih dan kecewa seharusnya bisa menghilang dalam beberapa waktu tanpa mengganggu aktivitas harian. Berbeda dengan kecemasan dan kesedihan atan perasaan putus asa yang terjadi karena masalah pada kesehatan mental.

Kesehatan mental merupakan aspek penting dari kesejahteraan secara keseluruhan. Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tekanan, banyak orang mencari cara untuk menjaga kesehatan mental mereka. Salah satu metode yang telah terbukti efektif adalah meditasi. Meditasi tidak hanya membantu mengurangi stres, tetapi juga meningkatkan fokus, ketenangan, dan keseimbangan emosional.

Apa itu Meditasi?

Meditasi adalah praktik yang melibatkan teknik relaksasi dan konsentrasi untuk mencapai keadaan pikiran yang tenang dan terfokus. Ada berbagai jenis meditasi, termasuk meditasi mindfulness, meditasi transendental, dan meditasi berbasis perhatian. Masing-masing memiliki pendekatan unik tetapi umumnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri dan mengurangi gangguan mental.

Manfaat Meditasi bagi Kesehatan Mental

Apa saja manfaat yang bisa kamu rasakan dampaknya bagi kesehatan mentalmu jika rutin melakukan meditasi? Yuk kita cari tahu!

1.      Mengurangi Stres

Penelitian menunjukkan bahwa meditasi dapat menurunkan tingkat kortisol, hormon stres dalam tubuh. Dengan berlatih meditasi secara teratur, individu dapat merasakan penurunan gejala stres dan kecemasan.

2.      Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi

Meditasi membantu melatih otak untuk lebih fokus pada tugas tertentu. Ini sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari di mana banyak distraksi dapat mengganggu produktivitas.

3.      Meningkatkan Kesejahteraan Emosional

Meditasi dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi. Dengan meningkatkan kesadaran diri, individu dapat lebih memahami emosi mereka dan belajar cara mengelolanya dengan lebih baik.

4.      Meningkatkan Kualitas Tidur

Banyak orang mengalami masalah tidur akibat stres atau kecemasan. Meditasi sebelum tidur dapat membantu menenangkan pikiran dan mempersiapkan tubuh untuk tidur yang lebih baik.

5.      Mendorong Rasa Empati 

Beberapa bentuk meditasi, seperti meditasi cinta kasih (loving-kindness meditation), berfokus pada pengembangan rasa empati terhadap diri sendiri dan orang lain, yang dapat memperkuat hubungan sosial.

Cara Memulai Meditasi

Meditasi memiliki beragam jenis seperti meditasi yang dipandu, meditasi dengan mantra, latihan qigong, tai chi, hingga yoga. Untuk memulai meditasi, Anda dapat memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.

Bagi pemula, sebaiknya Anda mengikuti meditasi dengan bantuan atau bimbingan instruktur. Jika ingin melakukan meditasi sendiri di rumah untuk mendapatkan menjaga kesehatan mental, bisa mencoba cara berikut:

1)      Pilih waktu dan tempat yang nyaman

Luangkan waktu untuk melakukan meditasi. Sebagai pemula, meditasi dapat dilakukan singkat saja selama 3-5 menit. Jika sudah cukup mahir, Anda dapat melakukan meditasi secara rutin 8-20 menit. Selain meluangkan waktu, Anda juga perlu memilih tempat yang nyaman. Pilih tempat yang nyaman untuk duduk dalam posisi yang nyaman.

2)      Fokus pada napas

Saat bermeditasi, atur napas Anda dengan menarik napas dalam hingga perut mengembang lalu embuskan secara perlahan hingga perut mengempis. Lakukan selama 2 menit.

3)      Tanamkan pikiran positif

Selama meditasi, pikiran Anda akan mengembara. Untuk itu tanamkan afirmasi positif pada diri Anda dengan membayangkan hal yang ingin Anda capai atau ucapkan kata-kata positif yang dapat menjernihkan pikiran Anda.

4)      Tentukan Durasi

Mulailah dengan sesi singkat, sekitar 5-10 menit per hari, kemudian tingkatkan durasinya seiring waktu.

5)                      Praktik Secara Teratur

                  Konsistensi adalah kunci dalam mendapatkan manfaat dari meditasi; cobalah untuk                                  menjadikannya bagian dari rutinitas harian Anda.


6)      Akhiri meditasi dengan perlahan

Setelah merasa cukup dengan ritual meditasi yang Anda jalani, Anda bisa mengakhirinya secara perlahan. Atur kembali napas Anda untuk bersiap ke dunia nyata, luangkan waktu untuk mulai mendengarkan suara di sekitar dan secara perlahan buka kembali mata Anda.

Dapat kita simpulkan bahwa meditasi adalah alat yang kuat untuk menjaga kesehatan mental dalam menghadapi tantangan hidup modern. Dengan manfaatnya yang luas mulai dari pengurangan stres hingga peningkatan kualitas tidur, praktik ini layak dipertimbangkan sebagai bagian dari gaya hidup sehat.


Referensi

https://www.halodoc.com/artikel/meditasi-bisa-menjaga-kesehatan-mental-ini-caranya?srsltid=AfmBOoq0Rm91mqSnsC_XT5IS_opNv9t4HQ7rI8HNEi3n2C2w5YRieIJ0

https://lifepack.id/meditasi-untuk-kesehatan-mental/

https://nusantics.com/blog/yuk-meditasi-untuk-menjaga-kesehatan-mental

Referensi Gambar

https://nusantics.com/blog/yuk-meditasi-untuk-menjaga-kesehatan-mental

 

DOC, PROMKES,RSMH 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh pengharum ruangan bagi kesehatan

Gambar
  Pengaruh pengharum ruangan bagi kesehatan   Narasumber : Deny Gunawan, S.Kep., Ns., M.Kep., FISQua ( RSMH Palembang)   Kenyamanan untuk tetap berada di dalam ruangan merupakan hal yang harus diperhatikan. Banyak faktor yang bisa menyebabkan kenyaman tersebut diantaranya suhu ruangan yang nyaman (tidak terlalu panas atau tidak terlalu dingin, tidak ada bau asap, warna dinding atau plavon ruangan juga bisa mempengaruhi, termasuk juga tidak adanya bau yang menyengat. Oleh karena itu, untuk menciptakan wangi ruangan yang mengganggu ketidaknyaman tersebut, bisa mempergunakan pengharum ruangan. Namun harus bijak dalam penggunaan pengharum ruangan tersebut. Pengharum ruangan merupakan bahan baik alami maupun kimia yang digunakan di kehidupan sehari - hari oleh manusia untuk berbagai kebutuhan, menghilangkan bau tidak sedap dan menciptakan aroma sensasi yang dapat menyegarkan atau membuat nyaman. Pewangi alami yang dapat diperolah biasanya berasal dari kayu manis, lemon, ...
Baca selengkapnya

Tren Pacaran Remaja, Gaya dan Dinamika Hubungan di Era Digital

Gambar
  Tren Pacaran Remaja, Gaya dan Dinamika Hubungan di Era Digital Narasumber ; Elsa Savitrie, SKM, M.Kes ( RSMH, Palembang)   Masa remaja adalah periode yang penuh dengan perubahan, termasuk dalam hal hubungan sosial dan romantis. Gaya pacaran anak remaja saat ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan teknologi, media sosial, dan pengaruh teman sebaya. Pacaran di kalangan remaja adalah salah satu fase penting dalam kehidupan yang seringkali dipenuhi dengan rasa penasaran, kegembiraan, dan tantangan. Di era digital sekarang ini, cara berpacaran pun mengalami perubahan. Hal ini merupakan suatu proses eksplorasi emosi, interaksi sosial, dan pembelajaran yang berharga dalam mengembangkan hubungan antar pribadi. Namun, dengan perkembangan teknologi dan perubahan budaya pada zaman sekarang, gaya pacaran anak zaman sekarang telah mengalami transformasi yang sangat drastis dan perlu diperhatikan secara lebih serius.   Gaya Pacaran Anak Remaja ...
Baca selengkapnya

TERMINAL LUCIDITY, FENOMENA PASIEN MEMBAIK SEBELUM MENINGGAL

Gambar
  TERMINAL LUCIDITY, FENOMENA PASIEN MEMBAIK SEBELUM MENINGGAL Narasumber   : Ardiansyah, SKM, MM ( RSMH Palembang) Gaes, pernah gak kita mendengar atau bahkan menyaksikan sendiri seseorang yang terlihat sudah tidak berdaya atau dalam kondisi kritis, tiba-tiba tampak sehat dan bersikap seakan-akan tidak pernah sakit, misalnya bisa berbicara dengan lancar atau bahkan bergerak ? Sesaat kita mungkin berpikir ini adalah keajaiban Tuhan, dan berharap bahwa orang tersebut akan sembuh. Namun, beberapa saat kemudian yang terjadi malah sebaliknya, ia justru pergi untuk selamanya. Fenomena inilah yang disebut terminal lucidity . Fenomena kembali segar menjelang kematian itu diabadikan sejak masa Hippocrates dan Ibnu Sina. Michael Nahm dalam publikasinya di Journal of Near death Experience pada tahun 2009 memperkenalkan istilah " terminal lucidity " untuk menggambarkan fenomena tersebut. Dalam publikasi itu, dia menggali 80 referensi hasil penelitian fenomena terminal lucidit...
Baca selengkapnya