Mengenal Prosedur Intubasi

 

Mengenal Prosedur Intubasi

Narasumber : Dewi Sartika, A.Md, (RSMH Palembang)

 


Intubasi adalah prosedur medis yang melibatkan pemasukan sebuah tabung melalui mulut atau hidung ke dalam trakea (tenggorokan) untuk membantu pernapasan. Prosedur ini sering dilakukan dalam situasi darurat ketika seseorang tidak dapat bernapas sendiri atau selama operasi untuk memastikan saluran napas tetap terbuka. Prosedur intubasi biasanya dilakukan tergantung keadaan pasien. Ada beberapa jenis intubasi yang biasanya digunakan oleh para petugas medis untuk menangani pasien. Adapun jenis-jenis intubasi sebagai berikut.

Jenis-jenis Intubasi

a.       Intubasi Endotrakeal

Intubasi Endokrakeal adalah intubasi di mana dokter memasukkan tabung melalui hidung atau mulut ke dalam trakea untuk membantu seseorang bernapas saat dibius atau karena saluran napas tertekan. Prosedur intubasi akan bervariasi tergantung pada tujuan, apakah itu terjadi di ruang operasi atau situasi darurat.

Prosedur utama dari intubasi endoktreal adalah biasanya pasien akan menerima anastesi. Setelah dibius, ahli anestesi akan membuka mulut pasien dan memasukkan instrumen kecil dengan cahaya yang disebut laringoskop. Alat ini digunakan untuk melihat bagian dalam laring atau kotak suara pasien. Setelah pita suara ditemukan, tabung plastik fleksibel akan dimasukkan ke dalam mulut, melewati pita suara ke bagian bawah trakea pasien. Dalam situasi sulit, laringoskop kamera video dapat digunakan untuk memberikan pandangan yang lebih rinci tentang jalan napas. Ahli anestesi kemudian akan mendengarkan pernapasan melalui stetoskop untuk memastikan bahwa tabung berada di tempat yang tepat. Setelah pasien tidak lagi membutuhkan bantuan untuk bernapas maka selang akan dilepas.

Fungsi utama Intubasi Nasogastri yaitu:

·         Membuka jalan napas untuk memberikan oksigen, anestesi atau obat-obatan

·         Menghilangkan penyumbatan

·         Membantu seseorang bernapas jika paru-parunya kolaps, gagal jantung atau trauma

·         Memungkinkan dokter untuk melihat saluran udara

·         Membantu mencegah pasien menghirup cairan

·         Melindungi paru-paru pasien

·         Membantu pasien yang berhenti bernapas atau kesulitan bernapas

·         Membantu pasien yang tidak bisa bernapas sendiri akibat cidera kepala

b.      Intubasi Serat Optik

Intubasi serat optik adalah di mana dokter memasukkan tabung ke tenggorokan untuk memeriksa tenggorokan atau membantu intubasi endotrakeal ketika seseorang tidak dapat memperpanjang atau melenturkan kepala mereka.  Prosedur intubasi serat optik dilakukan ketika pasien dalam keadaan sadar. Namun sebelum melakukan prosedur tersebut, ahli anastesi akan menilai kondisi pasien terlebih dahulu. Jika ahli anestesi mengantisipasi kesulitan dalam menempatkan tabung pernapasan, ahli anestesi mungkin memutuskan bahwa akan lebih aman untuk menempatkan tabung pernapasan di saluran pernapasan sebelum membuat pasien tertidur. Ini merupakan salah satu strategi yang direkomendasikan untuk pasien bedah dengan antisipasi kesulitan jalan napas, terutama ketika diperkirakan akan terjadi kesulitan ventilasi.

c.       Intubasi Nasogastrik

Intubasi Nasogastrik yaitu dengan melewatkan tabung melalui hidung dan masuk ke perut. Intubasi Nasogastrik bukan untuk membantu pernapasan melainkan digunakan oleh orang yang susah makan atau menelan. Intubasi ini bertujuan untuk mengeluarkan udara, memberi makan atau memberikan obat kepada pasien. Biasanya dokter atau perawat akan memasukkan tabung plastik tipis melalui lubang hidung, turun ke kerongkongan dan kedalam perut. Setelah tabung terpasang, mereka dapat menggunakannya untuk memberi makanan dan obat-obatan. Dokter juga menggunakan Intubasi Nasogastri untuk mengeluarkan benda-benda dari perut seperti zat beracun atau sampel isi perut.

Fungsi utama Intubasi Nasogastri yaitu:

·         Mengantarkan makanan

·         Mengantarkan obat

·         Mengeluarkan dan mengevaluasi isi perut

·         Memberikan kontras radiografi untuk studi pencitraan

·         Dekompresi penyumbatan

·         Membantu merawat beberapa bayi prematur

Kondisi Medis yang Membutuhkan Prosedur Intubasi

Prosedur intubasi dilakukan untuk memudahkan seseorang bernapas. Biasanya, kondisi medis yang memerlukan prosedur ini, yaitu: 

·         Gagal Napas : Pasien yang mengalami gagal napas akibat berbagai penyebab, seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), pneumonia berat dan emboli paru.

·         Cedera Kepala atau Trauma : Pasien dengan cedera kepala berat atau trauma servikal yang mengganggu kemampuan bernapas.

·         Penurunan Kesadaran : Pasien dengan tingkat kesadaran rendah (GCS ≤8) akibat trauma, intoksikasi, atau gangguan neurologis yang meningkatkan risiko aspirasi.

·         Operasi dan Anestesi : Intubasi sering dilakukan pada pasien yang akan menjalani operasi dengan anestesi umum untuk memastikan jalan napas tetap terbuka selama prosedur.

·         Syok Sepsis atau Syok Anafilaksis : Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan saluran napas, sehingga intubasi diperlukan untuk memastikan pernapasan yang adekuat.

·         Kondisi Lainnya : Termasuk keracunan (misalnya keracunan karbon monoksida), edema paru difus, dan kondisi lain yang mengganggu ventilasi atau oksigenasi

Resiko yang ditimbulkan dari Intubasi

ntubasi adalah prosedur umum dan biasanya aman, yang dapat membantu menyelamatkan nyawa. Kebanyakan orang bisa pulih dalam beberapa jam atau hari, tetapi beberapa komplikasi langka dapat terjadi.

Potensi komplikasi tersebut antara lain:

·       Aspirasi : Saat diintubasi, kamu mungkin menghirup muntah, darah atau cairan lainnya.

·      Intubasi endobronkial : Tabung trakea mungkin turun ke salah satu dari dua bronkus, sepasang tabung yang menghubungkan trakea ke paru-paru. Ini juga disebut intubasi mainstem.

·  Intubasi esofagus : Jika tabung masuk ke kerongkongan (tabung makanan) alih-alih trakea, itu dapat mengakibatkan kerusakan otak atau bahkan kematian jika tidak segera dideteksi.

·   Kegagalan mengamankan jalan napas : Ketika intubasi tidak berhasil, tim medis mungkin tidak bisa melakukan perawatan.

·       Infeksi : Orang yang telah diintubasi dapat mengalami infeksi, seperti infeksi sinus.

·     Cedera : Prosedur ini berpotensi melukai mulut, gigi, lidah, pita suara, atau saluran napas. Cedera dapat menyebabkan pendarahan atau pembengkakan.

·     Masalah dari anestesi : Kebanyakan orang pulih dari anestesi dengan baik, tetapi beberapa mengalami kesulitan bangun atau memiliki keadaan darurat medis.

·    Tension pneumothorax : Ketika udara terperangkap di rongga dada, ini dapat menyebabkan paru-paru kolaps.

 

Ada beberapa kondisi seseorang yang tidak memungkinkan dilakukan prosedur intubasi. Misalnya, tidak bisa membuka mulut, mengalami cedera pada leher yang parah, terjadi hambatan jalan napas secara total, kelainan bentuk pada jalan napas dan intubasi gagal dilakukan setelah berkali-kali dicoba. Secara sederhana, intubasi dilakukan supaya seseorang bisa tetap bernapas pada kondisi tertentu. Jika kamu memiliki pertanyaan seputar prosedur medis ini, kamu bisa langsung bertanya pada dokter atau membuat janji di rumah sakit untuk mengetahui hal lebih lanjutnya.

 

Referensi :

https://www.orami.co.id/magazine/intubasi

https://www.halodoc.com/artikel/kondisi-medis-yang-membutuhkan-tindakan-intubasi

https://www.klikdokter.com/info-sehat/pernapasan/mengenal-lebih-jauh-tentang-intubasi-endotrakeal?srsltid=AfmBOopOapJP2Cir-_JzSFnrJT5a5vyO_sfoRfmA8wBK9Mn5GmweiWoA

https://www.idntimes.com/health/medical/nurulia-r-fitri/intubasi?page=all

https://wikianesthesia.org/wiki/Asleep_fiberoptic_intubation

https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-pertama/intubasi/

 

 

Sumber Gambar :

https://cdn-cjlhn.nitrocdn.com/MDbIaQnHgvYrWdlkNlAApgMXaoLyMZQw/assets/images/optimized/rev-d4bf7af/www.brooklinecollege.edu/wp-content/uploads/2022/07/shutterstock_2036405441-scaled.jpg

 

DOC, PROMKES,RSMH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tren Pacaran Remaja, Gaya dan Dinamika Hubungan di Era Digital

Pengaruh pengharum ruangan bagi kesehatan

KORUPSI DISEKTOR KESEHATAN, TANTANGAN DAN UPAYA PENCEGAHANNYA