BEKAL SEHAT ANAK SEKOLAH

 

BEKAL SEHAT ANAK SEKOLAH

Narasumber  Septa Clara Astiyah, SST, MARS, RD ( RSMH Palembang)

 


 

Jika kita bicara tentang bekal anak sekolah, hal ini tidak asing lagi bahkan saat ini bekal sekolah menjadi trend anjang. Sebenarnya istilah bekal sekolah ini diadopsi dari anjangn Jepang pada era jajahannya anjan rakyat Indonesia mengalami krisis pangan akibat kebijakan nutrisi Jepang yang diorientasikan hanya untuk perang sehingga memberikan dampak luas terhadap terjadinya kekurangan gizi atau gizi buruk di anjangn Indonesia. Oleh karena itulah, untuk mengurangi kecaman dari dunia maka Jepang meluncurkan propaganda tentang “kesederhanaan” nutrisi rakyat dalam bentuk simbolis hinomari bento yang berarti “kotak makan siang matahari terbit”. Secara harfiah, hinomari bento ini adalah tempat makan berbentuk persegi anjang atau kotak untuk makan siang yang berisikan nasi dan acar sayuran yang berada di anjan-tengah, seperti meniru pola bendera Jepang. Tradisi membawa bekal ini ditanamkan pada seluruh rakyat Indonesia demi menularkan rasa anjangn, kesederhanaan dan keprihatinan hidup di masa sulit. Meskipun bekal makan siang ini berawal dari propaganda Jepang, ternyata hingga saat ini masih menjadi kebiasaan anjangn Indonesia, khususnya bagi anak sekolah.

Salah satu keuntungan membawa bekal sekolah adalah anak dapat menyisihkan uang jajan dan belajar menabung serta berhemat. Selain itu, bekal yang dibawa dari rumah juga dapat menyesuaikan selera anak sehingga asupan nutrisi dapat tercukupi dan membentuk kebiasaan makan yang sehat. Bekal sekolah juga dapat mengajari anak untuk bertanggung jawab terhadap  bekal yang dibawanya dan belajar menjaga anjangn dirinya sendiri. Melalui bekal sekolah, orang tua dan anak dapat membangun kedekatan emosional karena lambat laun anak akan menyadari bahwa kebiasaan ibu yang mempersiapkan bekal sekolah adalah bentuk kasih anjan dan akan menjadi kenangan yang baik untuk anak.

Bekal sekolah bukan tentang isi, tampilan kotak atau alat makannya tetapi lebih kepada kasih anjan dan perlindungan dari seorang ibu yang menjamin asupan nutrisi anak selama di sekolah agar anak dapat belajar dengan baik tanpa merasakan lapar. Menu untuk bekal sehat perlu direncanakan dengan baik melalui anjang-langkah :

1. Mengidentifikasi jenis bahan pangan yang akan digunakan.

Bekal sekolah sebaiknya merupakan menu lengkap, terdiri dari kelompok makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah.

2. Menyusun master menu untuk siklus 5 hari, contohnya ;

Menu Hari Ke-1 : Beras, ayam, tahu, wortel, jeruk.

Menu Hari Ke-2 : Ubi, ikan kembung, tempe, labu siam, buah naga.

Menu Hari Ke-3 : Bihun, telur, tahu, wortel dan kol, semangka.

Menu Hari Ke-4 :  Mie kuning, daging sapi, tempe, kacang anjang, anjan.

Menu Hari Ke-5 :  Nasi jagung, ikan tongkol, tahu, bayam, melon.

3. Mengidentifikasi resep.

Komposisi di dalam resep masakan untuk bekal sekolah sebaiknya menggunakan bahan pangan anja yang aman dan fortifikasi (garam beryodium), mengakomodasi kesukaan dan ketidaksukaan anak terhadap jenis makanan tertentu serta menghindari jenis makanan yang memicu alergi. Beberapa bahan makanan yang dapat menimbulkan reaksi alergi, yaitu :  seledri, sereal dengan gluten (gandum, gandum hitam, barley, oat),  krustasea (udang, kepiting, lobster), telur, ikan, produk dan olahan susu sapi, moluska (remis dan tiram), sawi, dan berbagai jenis kacang-kacangan (kacang tanah, wijen, kacang kedelai).

4. Mengitung kebutuhan nutrisi menggunakan standar sesuai usia anak sekolah yang merujuk pada PMK Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.

AKG ini merupakan acuan pembagian satuan penukar atau porsi yang diuraikan berdasarkan jenis dan jumlah bahan pangan dalam berat bersih untuk memenuhi standar nutrisi yang telah ditetapkan. Standar penukar adalah jumlah makanan dalam daftar setiap kelompok bahan pangan yang memiliki nilai zat gizi yang sama dan dapat saling menukar atau menggantikan satu sama lain.

Kecukupan nutrisi anak sekolah adalah memenuhi kebutuhan energi sebanyak 330-831 kkal per hari tergantung kelompok usia dan kecukupan protein sebanyak 8-24 gram per porsi.

Susu sebagai salah satu sumber protein merupakan bagian penting dalam pemilihan menu sehat dan susu yang diberikan wajib mengandung komposisi minimal 20% susu segar. Apabila susu tidak memungkinkan dalam penyajian menu untuk bekal sekolah, maka dapat diberikan alternatif sumber protein dan kalsium lainnya yang dapat disediakan. Kemasan susu harus memenuhi standar keamanan pangan, berkualitas tinggi dan sesuai kebutuhan nutrisi anak sekolah.

5. Menghitung kebutuhan bahan pangan total. Prinsip umum dari makanan sehat untuk anak adalah memenuhi jenis makanan (menu lengkap dan seimbang), waktu pemberian makan (pagi/siang/malam), frekuensi pemberian makan (3x makan utama; 2x makan selingan/snack), kontribusi energi terhadap kecukupan gizi anak dalam sehari (makan pagi 20-25% dan makan siang atau malam 30-35%), sumber protein (15-20% dari kecukupan energi), sumber lemak (20-30% dari kecukupan energi), dan estimasi harga menu per porsi (food cost) menggunakan harga bahan pangan wilayah setempat ditambah 10% untuk bumbu.

 

Kebiasaan anak membawa bekal sekolah dapat menjadi anjan dalam pencegahan kekurangan gizi pada kelompok anak usia sekolah, baik siswa yang duduk di bangku SD, SMP maupun SMA dengan harapan menu bekal yang dibawa telah memenuhi standar angka kecukupan gizi yang dianjurkan dan berasal dari jenis bahan pangan anja dengan komposisi menu seimbang dan lengkap sehingga dapat menjamin status gizi anak dan kesehatan anak dalam jangka anjang.

 

 

Referensi :

https://edoo.id/2023/01/bekal-sekolah-yang-ngetrend-sejak-zaman-penjajah/

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/02/29/kebiasaan-membawa-bekal-makanan-yang-diperkenalkan-sejak-zaman-penjajahan-jepang

https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/program-mbg-buka-akses-gizi-sehat-untuk-masyarakat-indonesia

https://www.kompasiana.com/dee_arif/663a1215c57afb6e77048f32/3-manfaat-penting-membawa-bekal-ke-sekolah

 

Referensi gambar :

https://img.harianjogja.com/posts/2024/09/16/1188322/makan-siang-gratis-ilustrasi-freepik.jpg

 

DOC, PROMKES, RSMH

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh pengharum ruangan bagi kesehatan

Tren Pacaran Remaja, Gaya dan Dinamika Hubungan di Era Digital

TERMINAL LUCIDITY, FENOMENA PASIEN MEMBAIK SEBELUM MENINGGAL