Terapi Musik Meredakan Nyeri pada pasien kanker

 

Terapi Musik Meredakan Nyeri pada pasien kanker

Narasumber : Deny Gunawan, S.Kep., Ns., M.Kep., FISQua ( RSMH Palembang)

 


Kanker merupakan salah satu penyakit yang menakutkan bagi manusia di seluruh dunia. Kanker adalah keadaan dimana sel mengalami perubahan DNA (deoxyribo nucleic acid) sehingga sel tersebut dapat keluar dari siklus hidup yang sudah diatur. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual dan potensial pada seseorang. Referensi lain menyatakan nyeri merupakan perasaan indrawi dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensi rusak atau yang tergambar seperti itu. Nyeri ini merupakan keluhan yang sering muncul dari awal sampai akhir dan selama proses pengobatan pasien itu sendiri. Sensasi nyeri ini bersifat individual atau subjektif. Apabila nyeri ini tidak dapat diatasi atau dikelola dengan baik maka dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, gangguan psikologis, gangguan fisik dan menimbulkan rasa ketidaknyamanan penderita kanker.

Dari berbagai penelitian dan pengobatan, terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri pada pasien kanker adalah terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Terapi non farmakologi yang dapat dilakukan adalah akupunktur, herbal, massase, akupressure, aromaterapi, dan terapi musik. Terapi musik merupakan terapi yang menggunakan musik dan suara sebagai sarana komunikasi antara pasien dan terapis yang bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan kesejahteraan fisik, mental dan spiritual. Pemakaian terapi musik ini telah dipakai sejak lama di berbagai proses pengobatan. The American Hertage Dictionary menyatakan bahwa musik adalah seni mengatur suara pada waktunya untuk menyediakan komposisi yang terus menerus, terpadu dan mengugah seperti melodi, harmoni, ritme dan timbre dimana karakteristik dari sepotong musik dan efek yang dtimbulkan tergantung pada kualitas dan elemen antara satu dengan yang lainnya. Snyder & Lindquist (2010) menyatakan bahwa terapi musik bisa mempengaruhi manusia dari aspek fisiologis, psikologis dan spritual yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan, pendidikan dan faktor budaya. Musik juga dapat mengurangi kecemasan dengan menduduki saluran perhatian di otak dengan rangsangan pendengaran yang menyimpang. Intervensi musik memberikan stimulus yang dapat menghibur dan membangkitkan kesenangan dimana perhatian individu dapat dialihkan ke musik bukan pada pikiran yang akan menimbulkan stress.

Musik telah diuji sebagai intervensi terapeutik dengan populasi pasien yang berbeda dengan fokus mendengarkan musik secara individual. Florence nightingale telah membuktikan adalnya efek positif dari terapi musik ini. Dari berbagari sumber referensi, manfaat dari penggunan terapi musik adalah :

a.       Memberikan perasaan rileks dan mengurangi stress

b.      Meningkatkan toleransi terhadap pengobatan

c.       Meminimalkan gangguan dari prosedur medis

d.      Re-energi dan peremajaan

e.       Memperkenalkan pengalaman yang kreatif

f.        Sarana dalam mengepresikan diri

g.      Mengurangi persepsi nyeri

h.      Dapat mengalihkan kebosanan

i.        Mengurangi tingkat kecemasan

j.        Mengurangi ketidaknyamananan dalam perawatan

k.      Mempengaruhi terhadap pergeseran status emosional

l.        Meningkatkan fungsi kognitif

m.    Mengurangi rasa sakit dan ketakutan selama pengambilan darah

n.      Menstabilkan tanda – tanda vital

o.      Mengurangi rasa sakit pada pasien perawatan kritis anak

p.      Mengurangi rasa nyeri pada anak pasca operasi

q.      Menurunkan denyut jantung, laju pernapasan, dan tindak ketidaknyamanan pasien anak

r.        Pasien mampu menekspresikan emosinya melalui musik

s.       Meningkatkan komunikasi

 

Terapi musik dapat dijadikan pilihan dari pengobatan atau pengurangan rasa nyeri pada pasien kanker. Terapi musik mudah dilakukan, tidak membutuhkan biaya yang tinggi, dan tidak memberikan efek toksik serta dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan kenyamanan pada pasien itu sendiri.

 

Referensi

Adrian, K. (2023). Manfaat sunat untuk kesehatan yang perlu diketahui. https://www.alodokter.com diakses tanggal 12 Januari 2025

Gunawan, D. (2022). Terapi SEFT (Spiritual EmotionalFreedom Tehnical untuk mengatasi nyeri pada pasien kanker serviks. Media publikasi Yankes Kemkes https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/419/terapi-seft-spiritual-emotional-freedom-technical-untuk-mengatasi-nyeri-pada-pasien-kanker-serviks

Jonsinar. (2022). Manfaat sunat bagi Kesehatan laki – laki. https://herminahospitals.com diakses tanggal 12 Januari 2025

Naro, A. H. ... Hukum Khitan. https://almanhaj.or.id diakses tanggal 12 Januari 2025

Puspita, M. R., Waluyo, A. 2022. Pemberian terapi musik dalam mengurangi nyeri pasien kanker. Jurnal keperawatan silampari. Volume 6 No 1 desember 2022. E-ISSN 2581-1975 p-ISSN 2597-7482 DOI : https://doi.org/10.31539/jks.v6il.4036

Putri, P., Muliyadi., Juliansyah, R.A. 2022. Self management nyeri pasien kanker dengan metode non-farmakologi (cancer patient pain’s self management with method non pharmacology). Jurnal abdikemas Vol 4 No 2 Desember 2022. DOI : 10.36086/j.abdikemas.v4i2

Rahayu, B. Y. 2023. Efektivitas terapi musik dalam menurunkan nyeri pada pasien anak : A Literatur review. Holistik jurnal kesehatan. http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik E-issn 1978-3337 / 2620-7478 DOI 10.33024

Solkan, A. (2023). Manfaat khitan dari sisi medis. https://nu.or.id/kesehatan diakses tanggal 12 Januari 2025

Widya, Sholahuddin. 2019. Penerapan Terapi Musik Klasik Dalam Menurunkan Nyeri pada Pasien Ca Mammae. Jurnal kesehatan STIKes Hesti Wira Sriwijaya. e-ISSn 2302-0911

 

Sumber foto : https://www.discovermagazine.com diakses tanggal 15 Februari 2025

DOC, PROMKES,RSMH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh pengharum ruangan bagi kesehatan

Tren Pacaran Remaja, Gaya dan Dinamika Hubungan di Era Digital

TERMINAL LUCIDITY, FENOMENA PASIEN MEMBAIK SEBELUM MENINGGAL