Cara bicara efektif di muka umum pada promosi kesehatan

 

Cara bicara efektif di muka umum pada promosi kesehatan

Narasumber : Deny Gunawan, S.Kep., Ns., M.Kep., FISQua ( RSMH Palembang)


Petugas kesehatan merupakan petugas yang memberikan pelayanan kepada orang lain, baik secara individual maupun berkelompok. Pelayanan yang diberikan tersebut berupa penyelenggaraan upaya kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Salah satu dari upaya kesehatan tersebut adalah promosi kesehatan. Promosi kesehatan merupakan bagian dari program pemerintah yang berada di bawah koordinasi kementerian kesehatan khususnya direktorat promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Tugas dari petugas kesehatan pada promosi kesehatan ini adalah untuk menyampaikan segala macam informasi yang berkaitan dengan kesehatan dengan tujuan pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sumber daya yang berkaitan dengan kesehatan. Untuk mendukung program tersebut, petugas promosi kesehatan harus mampu berbicara efektif. Berbicara efektif tersebut bukan hanya bagaimana berbicara dengan baik dan benar ataupun berbicara seperlunya saja namun berbicara dengan percaya diri di hadapan orang banyak dengan tujuan apa yang disampaikan bisa diterima dengan baik.

Berikut hal – hal yang dapat dilakukan agar petugas kesehatan mampu berbicara efektif :

1.      Teknik Self-Talk

Berbicara efektif sebaiknya didukung dengan kepercayaan diri yang tinggi. Kepercayaan diri yang tinggi diperlukan untuk menyalurkan dan mendistribusikan individu atau berrhadap segala sesuatu agar hal yang disalurkan atau didistribusikan berjalan dengan lancar. Begitu juga dengan self talk atau berbicara sendiri. Bagi orang yang memiliki kepercayaan diri yang rendah, self talk ini sangatlah bermanfaat. Teknik self talk ini adalah teknik tindakan dalam berbicara terhadap diri sendiri, baik menggunakan suara yang keras sehingga bisa didengar oleh orang lain maupun secara diam atau kepada diri sendiri. Namun teknik self talk yang benar adalah teknik self talk positif. Teknik ini juga mampu mengontrol perilaku dan mampu meningkatkan motivasi.

Adapun langkah – langkah yang dapat dilakukan di teknik self talk ini sebagai berikut :

a.       Identifikasi self talk dari pikiran – pikiran negatif yang sedang dihadapi/ dialami

b.      Ubah pikiran – pikiran irrasional atau negatif menjadi pemikiran rasional atau positif (counters)

c.       Kembangkan self talk positif yang sudah ada

2.      Terapi Perilaku Kognitif

Untuk melakukan promosi kesehatan, masih ada petugas kesehatan yang kurang memiliki kemampuan untuk berbicara di muka umum. Bahkan masih banyak petugas kesehatan yang memiliki kecemasan untuk berbicara di depan orang banyak. Teknik kognitif merupakan pendekatan terapeutik yang memodifikasi pikiran, premis, asumsi, dan sikap yang ada pada individu. Tujuan dari teknik kognitif ini adalah mengubah mood dan perilaku individu dengan mempengaruhi pola berpikirnya.

3.      Public Speaking

Untuk dapat melakukan tugas pada promosi kesehatan, petugas kesehatan harus mampu mempunyai kemampuan bicara efektif di depan umum/ orang banyak (public speaking) dengan tujuan agar apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar. Public speaking merupakan skill spesial yang bukan sekedar berbicara dengan orang lain namun memerlukan persiapan dikarenakan tujuannya adalah untuk berkomunikasi, mengajak orang banyak, mengubah pendapat, dan termasuk juga memberikan informasi. Adapun persiapan yang harus diketahui oleh petugas promosi kesehatan agar mampu melakukan public speaking dengan baik yaitu harus berkemampuan sebagai penceramah dalam menyampaikan materi dan harus mampu melibatkan peserta untuk memberikan jawaban atau terlibat aktif dalam proses penyampaian materi.

4.      Terapi Ego state

Terapi ego state merupakan strategi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan dan mengembangkan diri individu dalam hal kepercayaan diri (personal development) saat berbicara di depan umum. Kepercayaan diri ini didapat dengan mengurangi kecemasan pada diri yang bersangkutan. Terapi ego state ini menitikberatkan pada kepribadian yang bertujuan mengalokasikan ego state ketika muncul kesakitan, trauma, kemarahan atau frustasi, memfasilitasi fungsi komunikasi diantara ego state, dan menolong orang untuk mengenali ego state, dan mengatasi konflik dalam diri manusia. Untuk melakukan terapi ego state ini, hal yang dapat dilakukan yakni the resistance deepening technique. Teknik ini adalah teknik terapi yang mengakomodasi untuk langsung mengakses emosi negatif yang menjadi akar masalah melalui sensasi fisiologis. Tahapan ego state ini adalah pertama memunculkan ego state trauma dan memprosesnya, lalu menyadari ketakutannya, mengekspresikan pikiran dan perasaan sesungguhnya, setelah itu mengingatkan kebutuhan ego state traumatis secara normal dengan ego state yang lebih kuat pada diri.

Demikianlah hal – hal dapat dilakukan untuk petugas kesehatan mampu berbicara efektif di muka umum.

           

Referensi

Damayanti, Hani. Prihantika, Ita. Wulandari, Jeni. Destalia, Mediya. (2020). Pelatihan public speaking bagi kader posyandu sebagai bekal dalam upaya promosi kesehatan. Vol 1 (1). Pp 27-34. Http://www.e-jurnal.dharmawacana.ac.id/index.php/jp

Haryanthi, Luh Putu Suta. Tresniasari, Nia. (2012). Efektivitas metode terapi ego state dalam mengatasi kecemasan berbicara di depan publik pada mahasiswa fakultas prikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. INSAN Vol 14 (1).

Purnamaningsih, Esti Hayu. Utami, Muhana sofiani. (1998). Efektivitas terapi perilaku kofnitif untuk mengurangi kecemasan berbicara di muka umum. No 1(65-76). Jurnal psikologi. ISSN : 0215 - 8884

Setiari, Cona, Wagimin, Hidayat, Rian Rokhmat. (2019). Efektivitas teknik self-talk untuk mengembangkan kepercayaan diri dalam berlajar siswa. Vol 3 (2). http://jurnal.uns.ac.id/jpk ISSN: 2580-4545 (online). Jurnal psikoedukasi dan konseling

Sumber foto : icourban.com Diakses tanggal 20 Mei 2024

DOC,PROMKES RSMH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh pengharum ruangan bagi kesehatan

Tren Pacaran Remaja, Gaya dan Dinamika Hubungan di Era Digital

TERMINAL LUCIDITY, FENOMENA PASIEN MEMBAIK SEBELUM MENINGGAL