Simak! Perawatan Luka Episiotomi
Simak!
Perawatan Luka Episiotomi
Narasumber
: Gustri Putri, SST ( RSMH Palembang)
Pada
persalinan normal sering kali dilakukan prosedur episiotomi guna memperluas
jalan lahir dan mencegah robekan perineum yang lebih luas akibat dorongan
kepala bayi yang akan lahir. Luka episiotomi perlu dirawat dengan baik guna
mencegah terjadinya infeksi nifas. Lalu apakah pengertian dari episiotomi?
Episiotomi
merupakan suatu tindakan insisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya
selaput lendir vagina, cincin selaput darah dan jaringan pada septum
rektovaginal. Episiotomi menyebabkan luka pada daerah perineum dan luka dapat
menyebabkan perdarahan sehingga perlu dilakukan heacting atau penjahitan luka.
Episiotomi
rutin tidak boleh dilakukan karena jumlah darah yang hilang meningkat dan
risiko terjadinya hematom. Kejadian laserasi derajat tiga atau empat lebih banyak
terjadi pada episiotomi rutin, meningkatkan nyeri pasca persalinan di daerah
perineum, meningkatkan risiko infeksi pada multigravida dengan perineum yang
kaku dan meningkatkan infeksi nifas jika tidak dirawat dengan benar.
Infeksi
nifas adalah peradangan yang terjadi pada organ reproduksi yang disebabkan oleh
masuknya mikroorganisme atau virus kedalam organ reproduksi tersebut selama
proses persalinan dan masa nifas. Ibu yang mengalami infeksi nifas biasanya ditandai
dengan demam (peningkatan suhu tubuh diatas 38°C) yang terjadi selama dua hari
berturut-turut. Adapun faktor predisposisi infeksi nifas diantaranya
perdarahan,trauma persalinan, partus lama, retensio plasenta serta keadaan umum
yang buruk mengenai anemia dan malnutrisi.
Pada
proses penyembuhan luka di pengaruhi oleh faktor – faktor yaitu budaya,
personal hygine, pendidikan, ekonomi dan pengetahuan. Faktor yang mempengaruhi
adalah faktor pengetahuan, ekonomi, pendidikan dan personal hygine. Dan yang
tidak mempengaruhi adalah budaya. Faktor – faktor mempengaruhi tingkah laku
seseorang dalam mengambil keputusan mana yang benar dan salah dalam proses
penyembuhan luka. tersebut
Proses
penyembuhan luka dipengaruhi oleh pemenuhan nutrisi jika nutrisi seseorang
tidak terpenuhi maka proses penyembuhan luka akan tidak baik dan membutuhkan
waktu yang cukup lama. Hal ini terbukti dari hasil penelitian (Rahmawati &
Triatmaja, 2015) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan pemenuhan zat gizi
dengan pemulihan luka perineum. Menurut penelitian yang dilakukan (Sakinah,
2017) menyatakan bahwa ada hubungan antara status gizi ibu nifas dengan
penyembuhan luka perineum.
Nutrisi
yang buruk akan menghambat proses penyembuhan bahkan menyebabkan infeksi pada
luka. Nutrisi yang dibutuhkan dan penting adalah asam amino (protein), lemak, energi
sel (karbohidrat), vitamin (C, A, B kompleks, D, K, E), zink, race element (besi,
magnesium), dan air. Asam amino esensial dan non-esensial dapat ditemukan pada
daging, ikan, dan putih telur.
Merawat
luka di perineum atau luka bekas episiotomi adalah dengan cara menggunakan
larutan antiseptik dg air hangat utk membersihkan perineum setelah buang air.
Alirkan air dari depan ke belakang dan keringkan perineum dg handuk bersih.
Ganti pembalut setiap setelah buang air dan gunakan milik sendiri utk mencegah
kontaminasi silang. Jika tidak memiliki larutan aniseptik, bisa juga diganti
dengan air hangat yang bersih untuk membersihkan perineum setelah buang air.
Sensasi hangat ini akan mengurangi nyeri perineum yang dirasakan. Selain
nutrisi, perawatan luka perineum dengan teknik bersih dan kering adalah kunci
agar luka cepat sembuh.
Referensi:
Intiyaswati, I. (2020). FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA EPISIOTOMI PADA IBU POST PARTUM DI PMB
ISTIQOMAH SURABAYA. Jurnal Kebidanan, 9(1), 17-25. https://doi.org/10.47560/keb.v9i1.237
Miratu Megasari,dkk. (2020). ASUHAN
KEBIDANAN Ny. V DENGAN LUKA EPISIOTOMI. Jurnal STIKES Hang Tuah Pekanbaru. https://prosiding.htp.ac.id/index.php/prosiding/article/download/55/45/89
Obgin UGM, (2019). Perawatan Pasca
Penjahitan Robekan Perineum. http://obgin-ugm.com/wp-content/uploads/2019/03/Perawatan-Pasca-Penjahitan-Robekan-Perineum.pdf
Referensi gambar:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fid.theasianparent.com%2Fluka-episiotomi&psig=AOvVaw0n47-cucy2KARHkSDD_QQz&ust=1712999373043000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBIQjRxqFwoTCOiQrpeqvIUDFQAAAAAdAAAAABAE
DOC, PROMKES RSMH
Komentar
Posting Komentar