Bahaya Bulu Kucing Bagi Ibu Hamil

 

Bahaya Bulu Kucing Bagi Ibu Hamil

Narasumber : Elsa Savitrie, SKM, M.Kes ( RSMH Palembang)

 

Kucing adalah hewan yang sangat menggemaskan, hampir kebanyakan orang menyukai kucing dan menjadikan hewan berbulu tersebut sebagai hewan peliharaan di rumah karena kucing salah satu obat penghilang stres. Bahkan tak jarang pecinta kucing sangat memanjakan dan menganggap seperti bagian dari keluarga.


Bagaimana jika ada ibu hamil di dalam rumah tersebut ? Bagaimana dengan bulu kucing tersebut ? Apakah tidak mengkhawatirkan bagi ibu yang sedang hamil ? yuk cari tahu akan kebenaran bahaya kucing pada ibu hamil !

Mitos Kucing pada Ibu Hamil

Sampai saat ini, masih banyak kekhawatiran ibu untuk berdekatan dengan kucing selama masa kehamilan. Padahal ibu hamil, bisa jadi bermain atau berdekatan dengan hewan berbulu ini. 

Memang, kucing dapat membawa parasit T. gondii yang menyebabkan toksoplasmosis, infeksi yang dapat membahayakan kandungan. Parasit ini melewati plasenta dan menimbulkan gangguan pada janin, keguguran, atau kelahiran prematur. 

Namun, penularan toksoplasmosis tidak serta merta terjadi saat menyentuh kucing. Penularan terjadi, saat ibu bersentuhan langsung dengan kotoran kucing. Kucing yang dimaksud adalah kucing liar yang makanannya mungkin berasal dari tikus, dan bukan makanan kucing yang sehat. Parasit akan masuk ke dalam saluran pencernaan kucing dan akan dikeluarkan melalui tinja kucing. Jika ibu menyentuh langsung kotoran kucing, kemudian menyentuh mata, mulut, wajah tanpa mencuci tangan, baru ibu berisiko terinfeksi toksoplasmosis.

Bahaya Bulu Kucing yang Perlu Diwaspadai

Bahaya bulu kucing sering kali terabaikan oleh gerak-gerik kucing yang lucu dan menggemaskan. Padahal, ada berbagai penyakit yang patut diwaspadai dari bulu kucing, mulai dari munculnya reaksi alergi hingga toksoplasmosis dari kucing yang dipelihara di rumah.

Bulu kucing juga bisa lebih berbahaya bagi ibu hamil, terlebih jika ada kontak langsung dengan kotoran kucing saat membersihkannya. Hal ini dapat meningkatkan risiko berat badan bayi rendah hingga kelahiran prematur.

Bahaya Bulu Kucing untuk Ibu Hamil

1.    Kucing bisa membawa parasit T.gondii yang merupakan penyebab dari toksoplasma.   Bagaimana toksoplasma dapat menjangkiti kucing peliharaan? Kucing peliharaan tetap berisiko membawa parasit penyebab penyakit tersebut dari binatang lain yang termakan olehnya, serta konsumsi daging mentah yang terinfeksi. Cara mencegahnya memastikan selalu dengan memantau kondisi kesehatan hewan peliharaan.

2.    Bulu kucing berbahaya untuk ibu hamil karena bisa meningkatkan risiko ibu mengalami alergi. Alergi hewan peliharaan adalah jenis alergi yang umum yang juga bisa dialami oleh ibu hamil. Ini adalah jenis alergi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap protein yang ditemukan dalam sel-sel kulit hewan, air liur dan urine.

       Alergi hewan peliharaan paling sering dipicu oleh paparan serpihan kulit mati dari hewan peliharaan berbulu seperti kucing atau anjing. Alergi biasanya tidak menimbulkan risiko yang serius pada ibu maupun bayi. Namun alergi bisa memicu terjadinya gejala asma atau memperburuk asma pada ibu hamil yang sudah mengidap masalah kesehatan tersebut sebelumnya. Reaksi alergi yang parah, seperti anafilaksis juga bisa berbahaya bagi ibu dan bayi.

Langkah - langkah yang harus dilakukan ibu hamil jika ingin tetap memelihara kucing antara lain :

1.    Kurangi frekuensi bermain dengan kucing peliharaan dan jauhkan ia dari kamar tidur ibu

2.    Jangan tidur bersama kucing, batasi area tertentu di rumah terutama kamar tidur dengan tidak membiarkan kucing masuk bahkan tidur bersama. Dikarenakan bulu kucing dapat rontok dan mennepel di sprei serta selimut yang anda gunakan

3.    Mintalah seseorang yang tidak memiliki alergi untuk merawat dan memandikan kucing peliharaan secara teratur. Hal ini bisa membantu mengurangi jumlah alergen yang hewan tersebut keluarkan.

4.    Cuci tempat tidur dan mainan kucing peliharaan secara teratur

5.    Bila kucing peliharaan tinggal di kandang bersihkan kandangnya secara teratur, ganti alas kandang kucing yang sudah kotor karena urin dan feses

6.    Bukalah jendela secara rutin untuk meningkatkan sirkulasi udara

7.    Rajin mencuci tangan setelah bermain dengan kucing, sebelum menyentuh area mulut dan sebelum makan.

8.    Berikan vaksin Selain beberapa cara mengurangi bahaya bulu kucing di atas, periksakan kucing ke dokter hewan dan berikan juga vaksin secara rutin. Pemberian vaksin dapat melindungi kucing Anda dari infeksi virus maupun bakteri.

9.    Untuk menghindari makanan yang tidak higienis, beri makanan kering atau kaleng pada kucing peliharaan. Hal ini dapat mencegah kucing mencari makanan lain seperti tikus, burung, atau kecoa.

 

Manfaat Kehadiran Kucing

Binatang peliharaan dapat memberikan kenyamanan pada beberapa pecinta binatang. Kenyamanan ini akan memberikan sensasi menenangkan yang dibutuhkan ibu hamil. Kehadiran hewan berbulu ini dapat mengurangi risiko stres dan depresi pada ibu hamil. Hanya sekarang, bagaimana ibu hamil bertanggung jawab untuk memelihara kebersihan binatang peliharaan dan menjaga keselamatan janin saja.

Jadi masih percayakah dengan pendapat bahwa tidak boleh memelihara kucing saat hamil ?.

 

 

Referensi :

https://www.alodokter.com/waspada-bahaya-bulu-kucing#:~:text=Bulu%20kucing%20juga%20bisa%20lebih,bayi%20rendah%20hingga%20kelahiran%20prematur.

https://www.halodoc.com/artikel/hati-hati-ini-bahaya-bulu-kucing-untuk-ibu-hamil

https://rsiabinamedika.com/waspada-bahaya-bulu-kucing-bagi-ibu-hamil/

https://diarybunda.co.id/articles/hamil-dilarang-berdekatan-dengan-kucing-ini-penjelasannya

Referensi Gambar

https://www.halodoc.com/artikel/hati-hati-ini-bahaya-bulu-kucing-untuk-ibu-hamil

DOC, PROMKES, RSMH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh pengharum ruangan bagi kesehatan

Tren Pacaran Remaja, Gaya dan Dinamika Hubungan di Era Digital

TERMINAL LUCIDITY, FENOMENA PASIEN MEMBAIK SEBELUM MENINGGAL