Kiat Membangun Etika Komunikasi

 

Kiat Membangun Etika Komunikasi

Narasumber : Deny Gunawan, S.Kep., Ns., M.Kep ( RSMH Palembang)

                 


Komunikasi bukan hanya apa yang disampaikan (what to say), melainkan terutama bagaimana cara menyampaikannya (how to say). Dalam berkomunikasi, penguasaan teknik komunikasi sangat penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif. Komunikasi harus disesuaikan antara komunikator dengan komunikan (dengan konsep 5W+1H, situasi, kondisi, bahasa) yang juga memerlukan etika dalam berkomunikasi itu sendiri. Etika Komunikasi adalah etika yang  sebaiknya  dimiliki  oleh  individu  dalam  melakukan  komunikasi,  yang  bersumber  pada  kepemilikan  rasa  rendah  hati,  sikap  saling  menghargai,  dan  menghormati  pendapat  orang  lain.

Agar tercapai tujuan dari komunikasi, berikut kiat – kita yang penulis sampaikan untuk membangun etika komunikasi : (1) Memahami pesan yang akan disampaikan, pesan ini adalah isi dari komunikasi itu sendiri. Oleh karena itu sebagai komunikator harus memahami terlebih dahulu apa isi, maksud dan tujuan dari pesan itu sendiri yang kemudian baru disampaikan kepada komunikan. Cermat dalam memilih saluran yang akan dipergunakan, pesan terkadang tidak sampai kepada penerima pesan bisa disebabkan salah satunya adalah salah saluran. Saluran disesuaikan dengan situasi dan kondisi, apakah pesan membutuhkan saluran visual, audio, atau kinestetik sehingga pesan tersebut diterima dengan baik oleh komunikan. (2) Mengenali dengan lebih baik siapakah yang menjadi komunikan kita. Agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, maka perlu sekali memahami lawan bicara kita sehingga bagaimana cara kita berkomunikasi, bahasa yang bagaimana yang perlu kita gunakan, dan media apa yang baiknya digunakan, sebagai contoh apabila informasi yang akan kita sampaikan berupa informasi mengenai etika menerima telepon, maka lawan bicara kita setidaknya harus lebih dahulu pernah menggunakan telepon atau setidaknya memahami telepon itu seperti apa. (3) Menghindari suasana ketegangan ketika melakukan pembicaraan. Hal ini perlu sekali dipahami, dikarenakan dalam keadaan emosional terkadang sulit sekali informasi yang disampaikan akan ditangkap dengan benar atau sesuai tujuan atau tidak dan dalam persepsi yang sama dengan informan (Komunikator) atau tidak. (4) Menghindarkan dominasi / usaha untuk menguasai keadaan secara sepihak. Apabila ini terjadi maka akan menciptakan konflik sehingga komunikasi tidak dapat berjalan dengan efektif, dikarenakan ada pihak yang “tertindas” dan ada pihak yang “berkuasa”. Antara komunikator dan komunikan itu harus “setara”, apabila tidak setara maka komunikasi bisa saja berjalan satu arah dikarenakan salah satu pihak akan menguasai komunikasi dan akan banyak bicara sehingga tidak memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk berkomunikasi. (5) Menjaga sikap sopan dan santun. Sikap sopan santun ini bermakna menghargai dan menghormati komunikan atau komunikator dalam berkomunikasi sehingga tidak akan memicu konflik sehingga komunikasi dapat berjalan efektif. (6) Mampu mencoba menerima usulan atau pendapat orang lain, meskipun terasa tidak sepaham dengan pendapat kita. Hal ini bertujuan untuk menghormati apa yang disampaikan oleh orang lain, dan kita selanjutnya adalah (7) Menghindarkan kebuntuan dalam menentukan kesepahaman dalam berkomunikasi. Kebuntuan akan menyebabkan pengambilan Keputusan yang tidak matang dalam berkomunikasi sehingga Keputusan yang diambil adalah Keputusan sesaat karena tidak diseratai dengan dampak yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

Demikian kiat – kita yang dapat penulis sampaikan, semoga kiat – kiat yang penulis sampaikan ini dapat bermanfaat buat semua dalam melakukan komunikasi yang beretika.

 

Referensi

https://www.MyorangeHR - Cara Efektif Berkomunikasi dengan Kepribadian Dominan

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2017). Organizational Behavior.

Sumber foto : Deny Gunawan ( Peribadi)

 

DOC, PROMKES,RSMH

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tren Pacaran Remaja, Gaya dan Dinamika Hubungan di Era Digital

Pengaruh pengharum ruangan bagi kesehatan

TERMINAL LUCIDITY, FENOMENA PASIEN MEMBAIK SEBELUM MENINGGAL