Kenali Kanker Darah pada Anak
Kenali Kanker Darah pada Anak
Narasumber
: Dian Agustiani,S.Kep Ners ( RSMH Palembang)
Leukemia
adalah salah satu jenis kanker darah akibat pertumbuhan sel darah putih
abnormal yang sangat cepat di dalam sumsum tulang. Masyarakat kita sering salah
mengejanya sebagai “leukimia”. Kondisi ini memengaruhi sel darah putih, yang
merupakan bagian penting dari sistem kekebalan untuk melindungi tubuh dari
infeksi. Leukemia terjadi ketika ada kelainan yang menyebabkan sumsum tulang
memproduksi sel darah putih (sel leukemik) yang belum matang dalam jumlah
besar, yang mengalahkan sel sehat dan mendesak sel sehat untuk keluar. Secara
garis besar, leukemia dapat dibedakan berdasarkan kecepatan perkembangannya,
yaitu leukemia akut (memburuk dengan cepat) atau leukemia kronis (memburuk
perlahan). Angka kejadian leukemia atau kanker darah di Indonesia adalah ¾
kasus dari selurh kasus keganasan pada anak.
Mengutip
jurnal Childhood leukemia and primary prevention, gejala awal kanker darah pada
anak biasanya terjadi sebelum usia lima tahun. Adanya tanda genetic Pra
leukemia saat lahir menunjukan bahwa peristiwa sebelum dan sesudah melahirkan
sangat penting untuk perkembangan penyakit ini. Anak yang menderita penyakit
ini kan mengalami anemia, mudah mengalami perdarahan dan mudah terkena infeksi.
Dalam leukemia, sumsum tulang membentuk sel darah yang abnormal selain sel
darah yang normal. Pertumbuhan sel darah
yang tidak terkontrol, akan beredar di darah ke seluruh tubuh. Terkadang sel
darah abnormal ini terkumpul pada berbagai organ. Saat sumsum tulang membentuk
sel darah abnormal, tubuh tidak membentuk sel darah yang seharusnya dibutuhkan,
sehingga hal ini menimbulkan gejala, meskipun sulit untuk mengidap penyebab
kanker darah pada anak, perlu diketehui bahwa kebanyakan anak dan remaja dengan
leukemia massa kanak-kanak. Dapat berhasil diobati.
Beberapa gejala
yang sering ditemui pada leukemia antara lain demam, nyeri tulang, pucat,
lemah, rewel, nafsu makan menurun, perdarahan, pembesaran hati, limpa dan getah
bening. Tidak semua anak dengan leukemia menunjukkan gejala sehingga leukemia
pada anak sulit untuk dideteksi terlebih lagi anak-anak belum bisa menceritakan
keluhannya sehingga menyebabkan orang tua tidak mengetahui gejala leukemia yang
timbul pada anak.
Pemeriksaan
penunjang yang dilakukaan untuk menegakkan diagnosa leukemia adalah pemeriksaan
darah lengkap (anak dengan leukemia biasanya memiliki jumlah sel darah putih
yang sangat banyak, pada kondisi tertentu terjadi penurunan baik jumlah sel
darah putih, sel darah merah maupun trombosit), pemeriksaan sumsum tulang yang
diambil dari tulang panggul dimana kita dapat melihat langsung bagaimana
kondisi tempat pembuatan sel-sel darah yang utama, lumbal pungsi atau
pemeriksaan cairan di sumsum tulang untuk melihat apakah ada sel leukemia di
sistem saraf pusat, selain itu foto dada diperlukan untuk mengetahui adakah
pembesaran organ.
Daftar
Pustaka:
https://www.stjude.org/disease/leukemia.html
https://zorg.prinsesmaximacentrum.nl/en/diagnosis/acute-lymphoblastic-leukemia-all
Pangarso,
A.W.S., et.all. 2021. Buku Harian Pengobatan untuk Pasien Kanker. Yogyakarta:
Sunrise.
Sumber gambar:
https://www.istockphoto.com/id/search/2/image-film?phrase=kanker%20darah%20foto&page=2
DOC, PROMKES,RSMH
Komentar
Posting Komentar