Olahraga dapat Meningkatan Hormon Bahagia

 

Olahraga dapat Meningkatan Hormon Bahagia

Narasumber : Novita Agustina, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A ( RSMH Palembang)

 

Apakah Anda tahu bahwa tubuh kita mengandung hormon yang dapat membuat Anda bahagia? Hormon endorphin adalah salah satu hormon yang membuat orang bahagia; kekurangan hormon ini dapat menyebabkan depresi atau gangguan mental.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kondisi fisik yang tidak sehat berpotensi menyebabkan 154 juta lebih orang di seluruh dunia mengalami depresi dan gangguan mental. Kondisi fisik yang tidak sehat juga berkontribusi pada berbagai masalah dan tekanan hidup yang dihadapi individu. Semua orang memiliki masalah, atau tidak ada yang bebas dari masalah. Masalah yang dihadapi berdampak pada mood dan emosi. Mood dan emosi yang tidak stabil mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan mental individu akan terpengaruh jika kondisi ini dibiarkan.

Semua orang membutuhkan penyembuhan diri karena semua orang memiliki masalah dan tekanan dalam hidup mereka, yang kadang-kadang membuat mereka trauma. Self-healing adalah proses penyembuhan diri. Untuk menyembuhkan diri dari situasi emosional yang memburuk, orang melakukan pemulihan diri.

Untuk menyembuhkan diri sendiri, Anda dapat melakukan berbagai kegiatan yang menimbulkan emosi positif dan menghasilkan "hormon kebahagiaan", atau endorfin. Olahraga juga dapat membantu Anda tetap sehat. Olahraga memungkinkan individu untuk bergerak, bersosialisasi, dan melakukan aktivitas yang tidak terkait dengan pekerjaan sehari-hari mereka. Khususnya, berolahraga dalam kelompok akan memungkinkan individu untuk menemukan lingkungan sosial baru yang akan membantu mereka menghindari kebosanan.

Berolahraga membuat orang lebih bahagia, tidak mudah stres, lebih mudah mengendalikan emosi, lebih sedikit cemas, lebih sedikit depresi, dan memiliki risiko kurangnya fungsi kognitif. Tubuh mengeluarkan hormon endorfin saat berolahraga, yang membantu mengurangi tekanan dan kecemasan. Tubuh juga melepaskan bahan kimia atau hormon endorphin selama berolahraga, yang dapat meningkatkan mood, dan merelaksasi pikiran dan tubuh.

Meskipun olahraga memiliki banyak manfaat, kesibukan kerja membuat orang tidak sempat berolahraga. Namun, olahraga ringan yang dilakukan secara teratur selama 150 menit seminggu atau 15-20 menit setiap hari telah terbukti dapat: • mengurangi stres, karena kadar norepinephrine dalam tubuh menurunkan stres; • meringankan depresi dan kecemasan; • meningkatkan memori, karena produktivitas hippocampus meningkatkan memori otak; • meningkatkan kualitas tidur, karena aliran darah lancar membuat tubuh rileks; • meningkatkan rasa percaya diri dan citra diri, karena tubuh tidak merasa tertekan

Senam, lari atau jalan setiap pagi atau sore, bersepeda, gym dan latihan pernapasan adalah Jenis olahraga rutin yang dapat dilakukan sendiri atau secara individual. Namun, ada banyak olahraga kelompok yang dapat dimainkan, seperti futsal, bulu tangkis, basket, slowpitch-softball, dan sebagainya.

Hormon endorphin dapat diproduksi melalui latihan atau olahraga. Tubuh mengeluarkan neuropeptide yang disebut endorfin saat merasa tenang dan santai. Otak dan struktur syaraf tulang belakang menghasilkan endorfin. Otak membuat hormon ini untuk menenangkan dan meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi nyeri saat kontraksi.

Sudah terbukti bahwa olahraga meningkatkan kadar endorphin dalam darah empat hingga lima kali lipat daripada melakukan senam atau olahraga. Akibatnya, peningkatan kadar endorphin ditangkap oleh reseptor di hipothalamus dan sistem limbik, yang bertanggung jawab untuk mengatur emosi. Ada hubungan kuat antara peningkatan kadar endorphin dan olahraga. Penurunan rasa nyeri, peningkatan daya ingat, peningkatan nafsu makan, kemampuan seksual, tekanan darah, dan pernafasan telah dikaitkan dengan peningkatan endorphin.

Dalam jurnal Schwarz L (1992) yang berjudul Perubahan Kadar Beta-Endorphin Dalam Tanggapan Terhadap Latihan Anaerobik dan Anaerobik, dijelaskan bahwa latihan anaerobik secara bertahap dalam jangka pendek menghasilkan peningkatan kadar beta-endorphin yang konsisten dengan konsentrasi laktat dalam darah. Gradasi warna akan meningkat ketika ambang anaerobik telah terlampaui atau ketika ada peningkatan laktat yang berlebihan. Selama kira-kira satu jam, kadar beta-endorphin darah tidak meningkat selama latihan ketahanan.

Ada bukti bahwa olahraga dapat meningkatkan kadar endorphin dalam darah empat hingga lima kali lipat daripada aktivitas fisik lainnya. Oleh karena itu, semakin banyak orang yang melakukan olahraga atau bersenam, semakin banyak pula endorphin yang dihasilkan. Kadar β – endorphin yang tinggi maka akan membuat kita bahagia dan terhindar dari stress atau masalah kesehatan mental.

 

Referensi:

·   Schwarz L, Kindermann W. Changes in beta-endorphin levels in response to aerobic and anaerobic exercise. Sports Med. 1992 Jan;13(1):25–36.

·   Didisman. Endorfin [Internet]. 2016. Available from: http://www.academia.edu/6932990/Endorfin

· Sumber gambar: https://nakita.grid.id/read/0228405/ini-hal-yang-wajib-diperhatikan-sebelum-mengajak-si-kecil-berolahraga?page=all

·        Stivers, Abigail, "The Impact of Exercise on Mental Health: The Use of Exercise as Prevention and Treatment for Mental Health Disorders" (2023). Honors Program Theses. 704. https://scholarworks.uni.edu/hpt/704


(     ( DOC, PROMKES, RSMH )

(


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh pengharum ruangan bagi kesehatan

Tren Pacaran Remaja, Gaya dan Dinamika Hubungan di Era Digital

TERMINAL LUCIDITY, FENOMENA PASIEN MEMBAIK SEBELUM MENINGGAL