Makanan yang tidak boleh di makan penderita asam urat
Makanan yang tidak boleh di makan penderita asam urat
Narasumber : Novita Agustina, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A ( RSMH Palembang)
Indonesia mempunyai populasi penduduk terbesar keempat di dunia. Di Indonesia, angka kejadian penyakit asam urat diperkirakan mencapai 840 per 100.000 penduduk. Faktor yang berhubungan dengan asam urat antara lain jenis kelamin, BMI, asupan karbohidrat, dan asupan purin. Asam urat adalah penyakit dimana asam urat terlalu banyak menumpuk di dalam tubuh, baik karena peningkatan produksi, penurunan ekskresi oleh ginjal, atau peningkatan konsumsi makanan kaya purin.
Sendi otot merupakan tempat timbulnya asam urat. Asam urat diproduksi oleh pemecahan atau metabolisme purin, yang dikeluarkan dari tubuh. Purin merupakan zat yang dimiliki makhluk hidup. Hasil penelitian menunjukkan 730 kasus baru asam urat disebabkan oleh terlalu banyak makan daging atau kerang. Hal ini menunjukkan bahwa faktor makanan, termasuk konsumsi alkohol dan makanan kaya purin seperti makanan laut dan daging, dapat meningkatkan risiko asam urat.
Faktor penyebab tingginya kadar asam urat pada orang dewasa adalah ketidaksesuaian pola makan. Masyarakat sering mengonsumsi makanan kaya purin seperti kacang-kacangan, daging, junk food, ikan teri, dan makanan laut. Daging dan kotoran hewan lainnya dimakan 1-2 kali seminggu, daging merah dan ayam paling banyak dikonsumsi.
Menurut penelitian WHO, Indonesia memiliki populasi penderita asam urat terbesar di dunia. Studi Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan bahwa di Indonesia, 35 persen penyakit asam urat terjadi pada pria berusia 35 tahun ke atas. Hasil studi yang dilakukan oleh World Health Organization International Federation of Societies of Rheumatology (WHO-ILAR COPCR) di daerah pedesaan Sulawesi Utara dan Manado menunjukkan adanya hubungan antara asam urat kronis dan pola makan, termasuk konsumsi alkohol. dan kebiasaan mengonsumsi makanan kaya purin seperti seafood.
Konsumsi alkohol yang tinggi dan pola makan yang tinggi daging dan makanan laut, terutama kerang dan beberapa jenis kerang lainnya, meningkatkan risiko penyakit asam urat (gout arthritis). Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin. Kebanyakan purin berasal dari makanan, terutama daging lainnya, banyak sayuran dan kacang-kacangan. Asam urat merupakan penyakit yang disebabkan oleh penumpukan asam urat atau kristal pada jaringan, terutama persendian.
Asam urat erat kaitannya dengan gangguan metabolisme purin yang menyebabkan peningkatan kandungan asam urat dalam darah (hiperurisemia), yaitu bila kandungan asam urat dalam darah melebihi 7,5 mg/dl. Jeroan hewan seperti jantung, lambung, hati, usus, lambung dan sejenisnya diketahui mengandung cukup banyak purin. Oleh karena itu, batasi atau bahkan hindari mengkonsumsi jeroan hewan, terutama jika asam urat kambuh.
Beberapa
makanan terlarang yang sebaiknya dihindari penderita asam urat:
1.
Daging merah dan mulut
Daging sapi merah, domba, dan kambing, termasuk jeroan, kaya
akan purin. Hal ini menyebabkan penderita asam urat menghindari atau sangat membatasi makanan
tersebut.
2.
Alkohol
Alkohol dapat mengganggu proses
pembuangan asam urat dari dalam tubuh. Hal ini disebabkan tingginya kandungan
purin pada minuman beralkohol.
3.
Makanan dan minuman manis.
Makanan pantangan penderita asam urat berikutnya
adalah makanan dan minuman manis. Konsumsi fruktosa dan makanan manis yang
tinggi dapat mempengaruhi kadar asam urat
tubuh. Meskipun minuman ringan yang mengandung fruktosa tidak mengandung purin dalam jumlah besar,
namun terbukti meningkatkan risiko serangan asam urat. Hal ini karena asam urat
merupakan produk sampingan metabolisme fruktosa.
4.
Karbohidrat olahan
Penderita asam urat juga sebaiknya
menghindari atau membatasi karbohidrat
olahan. Makanan yang mengandung karbohidrat olahan yaitu: roti, kue, manisan,
pasta (kecuali produk gandum utuh).
Makanan yang cocok untuk penderita asam urat adalah makanan yang tidak
mengandung karbohidrat olahan. Setidaknya pastikan jumlah di dalamnya sangat
sedikit.
5.
Makanan Laut
Seperti daging merah, makanan laut
seperti udang, kerang, sarden, dan ikan teri juga kaya akan purin. Penderita
asam urat sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi makanan laut.
Sebaliknya, pilihlah ikan dengan kemurnian rendah seperti
salmon.
Referensi:
●
Afnuhazi, R. (2019). Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Asam Urat Pada Lansia (45 – 70 Tahun). Human Care Journal, 4(1),
34. https://doi.org/10.32883/hcj.v4i1.242
●
Damayanti. (2012). Panduan
Lengkap Mencegah & Mengobati Asam
Urat. Yogyakarta: Araska
●
Madyaningrum, E., Kusumaningrum, F., Wardani, R. K.,
Susilaningrum, A. R., & Ramad, A. (2020). Buku saku kader pengontrolan asam urat di masyarakat. yogyakarta:
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM.
Retrieved from
https://hpu.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1261/2021/02/HDSS-Sleman-_Buku-Saku-Kader-Pengontrolan-Asam-Urat-di-Masyarakat-_cetakan-II.pdf
●
Simamora, R. H., & Saragih, E. (2019). Penyuluhan kesehatan
terhadap masyarakat: Perawatan penderita asam urat dengan media audiovisual. JPPM (Jurnal Pendidikan Dan Pemberdayaan
Masyarakat), 6(1), 24–31.
https://doi.org/10.21831/jppm.v6i1.20719
●
Sumber gambar: <a
href='https://id.pngtree.com/freepng/joint-pain-gout-inflammation_5941328.html'>Gambar
PNG berasal dari id.pngtree.com/</a>
●
Sumber gambar:
https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/1200x-/news/2023/02/af1c621d414d2a0988d2bed85739a3dc
DOC, PROMKES, RSMH
Komentar
Posting Komentar