Regulasi Emosi Anak Efek Hospitalisasi Dalam Perspektif Keperawatan
Regulasi Emosi Anak Efek Hospitalisasi Dalam
Perspektif Keperawatan
Narasumber : Nyimas Sri Wahyuni, Ners, M.Kep, Sp.Kep.A ( RSMH Palembang)
Hospitalisasi anak merupakan masalah tersendiri untuk orang tua. Penolakan anak dalam menerima perawatan menjadi pemandangan sehari – hari saat diruang rawat anak. Tangisan- teriakan anak selama diberi tindakan perawatan menjadi pemadangan sehari-hari untuk perawat anak. Terlebih lagi pada kondisi anak kronik yang harus mengalami perawatan lama dan tindakan perawatan berulang sehingga anak mengalami traumatis.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata emosi, dan yang disebut dengan emosi pada umumnya memiliki peranan penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari dinamika kehidupan manusia. Karena emosi merupakan respon yang paling cepat muncul pada setiap individu ketika dihadapkan pada banyak situasi yang berbeda (Ainsword, 2004). Emosi adalah perasaan atau pengaruh yang muncul ketika seseorang berada dalam situasi atau interaksi yang penting baginya, termasuk kesejahteraannya, dan emosi juga ditandai dengan perilaku reflektif atau fisik.mengungkapkan kepuasan atau ketidakpuasan terhadap keadaan atau transaksi individu (Barry, 2011).
Emosi diklasifikasikan oleh Santrock (2007) menjadi emosi positif dan negatif (Evrika,2015). Emosi positif adalah salah satu yang sesuai atau konsisten dengan tujuan seseorang. Misalnya perasaan senang dan cinta, begitu pula sebaliknya, emosi negatif seperti marah dan sedih tidak selaras dengan tujuan orang tersebut. Emosi negatif sering dianggap menyebabkan lebih banyak masalah fisik dan psikologis daripada emosi positif. Namun, munculnya masalah fisik dan psikologis akibat emosi yang sudah ada sebelumnya tidak lepas dari peran regulasi emosi individu (Ainsworth,2004). Apakah emosi yang dihasilkan mengarah pada masalah fisiologis atau psikologis yang serius, atau kesejahteraan pada awalnya, adalah peran regulasi emosi (Barry,2011).
Regulasi emosional terlibat baik dalam manajemen dan kontrol pengalaman dan ekspresi emosional, dan merupakan aspek penting dari kehidupan sehari-hari, dan kegagalan untuk mengatur emosi memiliki konsekuensi negatif baik pada tingkat individu maupun antarpribadi. Regulasi emosional dapat mengubah persepsi pasien tentang kesehatannya, yang memengaruhi perilaku mereka dalam mencari atau menolak perawatan. Banyak gangguan pada masa kanak-kanak yang dapat memicu emosi negatif, sehingga diperlukan kemampuan mengatur emosi untuk menyesuaikan diri dengan keadaan. Kondisi anak yang sakit, terutama yang memerlukan masa pengobatan yang lama, dapat memicu berbagai situasi emosi terutama emosi negatif yang memerlukan adaptasi agar anak dapat merespon dengan tepat saat proses mengobati dan menjaga kesehatan meskipun sakit.
Anak kondisi sakit mempunyai emosi negatif terutama saat awal hospitalisasi seperti sedih, takut, marah, dan bosan. Dalam menghadapi emosi tersebut, mereka melakukan regulasi emosi baik intrapersonal maupun interpersonal. Perawat berperan penting dalam fase regulasi emosi anak ini dengan pendekatan perlahan selama perawatan. Menciptakan bina hubungan saling percaya bersama anak menjadi hal penting selama perawatan. Pendekatan interpersonal utama yang dilakukan dengan pendekatan kepada orang tua anak, ketika anak melihat perawat sering komunikasi dengan orang tuanya anak akan merasa bahwa perawat adalah teman orang tuanya, teman orang tuanya berarti orang yang bisa dipercaya. Fase anak mulai percaya maka proses regulasi emosi anak selama perawatan akan mulai bisa berubah menjadi regulasi positif. Regulasi positif anak selama perawatan akan meningkatkan angka keberhasilan perawatan anak.
Referensi:
Ainsworth, Mary D. Salter. (2004). Object Relations, Dependency, and Attachment: A Theoretical Review of The Infant-Mother Relationship. Journal: Child Development, Johns Hopkins University, 2004, 40, 969- 1025
Bary D.S; Bell, Silvia M; & Stayton, Donelda J. (2011). Individual Differences in The Development of Some Attachment Behaviors. Journal: Merrill-Palmer Quarterly, The Johns Hopkins University.
Ervika, Eka. (2015). Kelekatan (Attachment) Pada Anak. Jurnal e-USU Repository 2005 Universitas Sumatera Utara. Program Studi PsikologiFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Gambar: mamapayish-online.blogspot.com
DOC, PROMKES, RSMH
Komentar
Posting Komentar