PENGGUNAAN ANTISEPTIK, DISINFEKTAN DAN DETERJEN

   PENGGUNAAN ANTISEPTIK, DISINFEKTAN DAN DETERJEN

Narasumber : Ns. Herman Hasani, S. Kep ( RSMH Palembang)

 


Disinfektan, deterjen dan bahan pembersih lainnya adalah bahan kimia. Beberapa di antaranya dapat memiliki efek merugikan pada pengguna, pasien, dan pengunjung. Lebih penting lagi, disinfektan memiliki mekanisme resistensi yang sama dengan antibiotik yang bisa meningkatkan risiko Resistensi antimikroba terutama di fasilitas kesehatan. Peran biofilm semakin diakui dalam mendorong persistensi Multidrug Resistant Organisms ,oleh hal itu desinfektan harus dibatasi hanya untuk indikasi esensial saja.

Disinfektan harus digunakan secara khusus bila diindikasikan sesuai dengan SOP dan pedoman yang ada di  fasilitas atau pedoman nasional.

Petugas kesehatan harus memahami perbedaan antara deterjen, antiseptik dan disinfektan dan  mengikuti indikasi yang sesuai di fasilitas kesehatan.

A. Definisi

Deterjen adalah bahan pembersih yang larut dalam air yang digunakan untuk membersihkan permukaan; pori-pori dan tidak berpori mereka tidak memiliki sifat desinfeksi.

Antiseptik merupakan bentuk senyawa kimia yang biasa digunakan  .untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada membrane mukosa, permukaan kulit guna mengurangi kemungkinan infeksi, pembusukan atau sepsis

Disinfektan adalah bahan kimia yang dipakai  untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme ( contohnya pada virus, bakteri, jamur tidak termasuk spora bakteri ) pada permukaan  benda mati seperti ruangan, lantai, .

Manusia tidak boleh disemprot dengan disinfektan kimia seperti klorin karena beracun dan dapat menyebabkan bahaya serius bagi petugas kesehatan.

 Desinfektan permukaan tidak boleh disemprotkan langsung ke permukaan karena menyebabkan aerosolisasi, tetapi harus diterapkan menggunakan kain bersih dan permukaan diseka secara sistematis dan hati-hati.

1. Detergen

Ini adalah bahan kimia yang menarik kotoran dan bahan organik serta mengikatnya. Sebagian besar deterjen yang digunakan dalam perawatan kesehatan memiliki pH netral dan dirancang khusus untuk digunakan di fasilitas kesehatan. Sebagian besar pembersihan rutin harus dilakukan dengan air bersih dan detergen netral. Deterjen Itu harus kompatibel dengan bahan yang digunakan untuk membersihkannya.

Deterjen biasanya tidak memiliki kemampuan membunuh tetapi menghilangkan bahan organik yang mengandung mikroba dan dengan demikian mengurangi kontaminasi lingkungan

2. Antiseptik

a) Indikasi penggunaan antiseptik:

· Kebersihan tangan.

· Preparasi kulit sbelum pembedahan.

· Prosedur aseptik seperti pemasangan alat intra vena.

b) Jenis antiseptik

Antiseptik yang direkomendasikan untuk digunakan pada jaringan hidup adalah:

· Klorheksidin: yang memiliki konsentrasi 0,5% sampai 4%

· Povidone iodine

· Alkohol ( Isopropil, propil, etanol ) - dalam konsentrasi yang ditentukan ISO atau Standar minimum WHO dengan emolien direkomendasikan untuk Hand Hygiene.

Catatan: Bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan dapat membahayakan jaringan hidup ( kecuali alkohol 70%).

3. Disinfektan

Permukaan harus dibersihkan secara menyeluruh sebelum menggunakan disinfektan untuk mengurangi lebih lanjut bioburden dan harus digunakan sesuai petunjuk pabrikan.

Setiap mengunakan  disinfektan harus dengan kain dan permukaannya diseka dengan hati-hati ke semua area dengan teknik yang sistematis, dan tidak boleh  disemprot.

Saat ini, disinfektan berikut direkomendasikan untuk lingkungan setelah pembersihan menyeluruh:

· klorin – hipoklorit ( kosentrasi : 1000-10,000 ppm / 0.05  % - 0.5 % ).

· Bahan berbasis alkohol (75%-90%).

· Senyawa amonium kuarter (QAC) dan bahan kimia lainnya tersedia di pasar untuk digunakan dalam perawatan kesehatan.

· Teknologi desinfeksi non-sentuh seperti hidrogen peroksida yang diuapkan diperkenalkan untuk menambah desinfeksi lebih lanjut setelah pembersihan terminal pada wabah MDRO terutama untuk unit dengan resiko tinggi dan isolasi. Walaupun mengunakan Teknologi ini sebagai tambahan tapi harus melakukan pembersihan dengan deterjen dan air serta disinfeksi terlebih dahulu .

· Disinfeksi UV digunakan  untuk menangani tindak pembersihan terminal  unit isolasi

a) Penggunaan disinfektan

· Pembersihan terminal setelah:

· Perawatan pasien yang menular melalui transmisi kontak

· Perawatan pasien yang menular melalui transmisi kontak

· Perawatan pasien yang menular melalui transmisi kontak

· Dekontaminasi ruangan  isolasi atau ruangan setelah wabah MDRO.

· Permukaan dapur utama sebelum dan sesudah menyiapkan makanan matang.

· Ruang operasi - setelah pembersihan tumpahan darah

· Unit Luka Bakar - mandi setelah setiap penggunaan pasien.

· Area penyiapan cairan dan obat steril

Tabel peenggunaan deterjen dan desinfektan untuk pebersihan lingkungan

Area Pemakaian

Bahan yang digunakan

Keterangan

Area Risiko Rendah

1. Koridor rumah sakit Korido

2. Semua Ruamgan rawat inap biasa

3. Kamar mandi

4. Tempat tidur

5. Loker

6. Lantai

7. Permukaan lingkungan

 

Deterjen dan air bersih

Gunakan air bersih yang hangat, dengan detergen netral, kain bersih atau pel, bilas dan keringkan., saat membersihkan  

 

AREA RISIKO TINGGI

 

1. Unit transplantasi

2. Unit onkologi

3. Ruang operasi

4. IC

5. ICU neonates

6. IGD

7. Dapur Susu

8. Ruang isolasi

9. Kamar pintu air

10. Kompartemen pasien

11. Ambulans

 

 

Deterjen dan air, Seka dengan  larutan disinfektan hipoklorit 1:1000 ppm (pemutih)

Klorin atau desinfektan lainnya dapat digunakan secara rutin di area berisiko tinggi.

 

 

Permukaan stainless steel,bak enamel dan baskom

 

 

Deterjen dan air

Pastikan produk tidak menimbulkan goresan,karena  akan menahan kotoran dan bakteri.

 

Tumpahan darah, permukaan lain yang terinfeksi atau tumpahan.

Deterjen dan air

 

Disinfektan klorin

 

organik (pemutih)

 

 

Permukaan troli

Deterjen dan air

Seka dengan alkohol 70% pada awal dan akhir Pemakaian troli

 

 

 DAFTAR REFERENSI

1. Departemen Kesehtan RI, Keputusan Menteri Kesehatan RI, No 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi  di Fasilitas Pelayanan Kesehatn, 2017

2. Departement Health  Republic Of South Africa, Practical Manual For Implementation Of The National Infection Prevention and Control Strategic Framework,2020

3. Sumber gambar,link: Https://www.alodokter.com/memahami-fungsi-dan-cara-aman-pemakaian-antiseptik-untuk-luka

DOC, PROMKES,RSMH

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh pengharum ruangan bagi kesehatan

Tren Pacaran Remaja, Gaya dan Dinamika Hubungan di Era Digital

TERMINAL LUCIDITY, FENOMENA PASIEN MEMBAIK SEBELUM MENINGGAL