Anatomi lambung/gaster

 Anatomi lambung/gaster

Narasumber : Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A ( RSMH Palembang)

 

Gaster adalah rongga seperti kantong berbentuk J yang terletak di antara esofagus dan usus halus. Organ ini dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan perbedaan struktur dan fungsi yaitu: fundus, korpus, dan antrum. Fundus adalah bagian lambung yang terletak di atas lubang esofagus. Bagian tengah atau utama lambung adalah korpus. Antrum adalah bagian lapisan otot yang lebih tebal di bagian bawah lambung.

Secara anatomi gaster terdiri dari kardia, fundus, korpus dan pilorus. Kardia adalah bagian leher gaster yaitu pertengahan antara esofagus dengan korpus. Fundus adalah bagian atas gaster. Korpus adalah bagian tengah gaster dan pilorus adalah bagian akhir gaster. Gaster memiliki dinding anterior dan posterior dengan curvatura minor terletak di sisi kanan, sedangkan curvature major di sisi kiri.

Dinding gaster terdiri atas tiga tunika muskularis namun tidak ditemukan secara konsisten di semua regio gaster. Lapisan longitudinal eksterna berbatasan dengan lapisan sirkular. Sedangkan lapisan yang paling dalam terdiri atas serat otot oblik yang semakin menghilang menuju curvature minor. Selain tunika muskularis dinding gaster juga terdapat tunika mucosa yang dipisahkan dari lapisan tunica muscularis oleh lapisan tela submucosa. Gaster adalah organ intraperitoneal yang permukaan luarnya ditutupi oleh peritoneum viscerale sehingga membentuk tunika serosa.

Vaskularisasi gaster berasal dari arteri gastrica sinistra yang berasal dari truncus coeliacus, arteri gastric dekstra yang merupakan cabang dari arteri hepatica, arteri gastroepiploica cabang dari arteri gastricaduodenalis, arteri gastroepiploica cabang dari arteri gastricaduodenalis, arteri gastroomentalis cabang dari arteri splenica, dan arteri gastrica breves cabang dari distal arteri splenica.

Vena-vena gaster mengikuti arteri-arteri yang sesuai dengan letak dan lintasan. Vena gastrica dekstra dan vena-vena gastrica sinistra membawa darah kembali ke dalam vena porta hepatis. Vena gastrica breves dan vena gastroomentalis membawa isinya ke vena splenica yang bersatu dengan vena mesentrika superior untuk membentuk vena porta hepatis. Vena gastro- omentalis dekstra bermuara dalam vena mesentrica superior. Persarafan gaster sepenuhnya berasal dari system saraf otonom. Suplai saraf parasimpatis untuk gaster dihantarkan ke dan dari abdomen melalui saraf vagus. Traktus vagus mencabangkangkan ramus gastrika, pilorika, hepatica dan seliaka.

Persarafan simpatis melalui saraf splanchnicus major dan ganglia seliaka. Serabut-serabut aferen menghantarkan implus nyeri yang dirangsang oleh peregangan, kontraksi otot, serta peradangan dan dirasakan di daerah epigastrium sinistra. Serabut-serabut eferen simpatis menghambat motilitas dan sekresi gaster. Pleksus saraf mienterikus (Auerbach) dan submukosa (Meissner) membentuk persarafan intrinsik dinding gaster dan mengoordinasi aktivitas motorik dan sekresi mukosa lambung.

Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke dalam lingkungan internal tubuh. Sistem pencernaan melakukan empat proses pencernaan dasar yaitu: motilitas, sekresi, digesti, dan absorpsi. Ketika tidak ada makanan, mukosa lambung berbentuk lipatan yang besar, disebut rugae, dapat dilihat dengan mata telanjang.

Pada saat terisi makanan, rugae menghilang dengan lancar seperti alat musik akordion dimainkan. Mukosa lambung terdiri dari tiga sel sekresi: sel chief, sel parietal, dan sel mukus. Sel chief menyekresi enzim pepsinogen, sel parietal menyekresi asam klorida yang mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, dan sel mukus menyekresi mukus untuk melindungi gaster Gaster bekerja dengan memperkecil partikel makanan menjadi larutan yang dikenal dengan nama kimus. Kimus tersebut mengandung fragmen molekul protein dan polisakarida, butiran lemak, garam, air, dan berbagai molekul kecil lain yang masuk bersama makanan. Tidak ada ada molekul-molekul tersebut yang dapat melewati epitel gaster kecuali air. Absorpsi paling banyak terjadi di usus halus.

 

Referensi:

Hockenberry, M. J., Wilson, D., & Rodgers, C. C. (2017). Wong’s essentials of pediatric nursing (10th ed.). Canada: Elsevier. Retrieved from http://www.ghbook.ir/index.php?name=فرهنگ و رسانه های نوین&option=com_dbook&task=readonline&book_id=13650&page=73&chkhashk=ED9C9491B4&Itemid=218&lang=fa&tmpl=component

Kusumawati, I. G. A. A. (2007). Lambung. Histology for Pathologists, third edition, Lippincott Williams & Wilkins.

Sumber foto: Atlas Netter, 2014

 

( DOC, PROMKES, RSMH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh pengharum ruangan bagi kesehatan

Tren Pacaran Remaja, Gaya dan Dinamika Hubungan di Era Digital

TERMINAL LUCIDITY, FENOMENA PASIEN MEMBAIK SEBELUM MENINGGAL