AADD (Ada Apa Dengan Debu)
AADD (Ada Apa Dengan Debu)
Narasumber : AIDIAWATY,S.Kep.Ns ( RSMH Palembang)
DEBU..... B aja kaleeee.
Kalimat ini sering kita dengar kala kita meminta tolong rekan-rekan kita baik di perkantoran atau di rumah untuk membersihkan debu. Debu dianggap sesuatu hal yang sepele, tidak berbahaya, “ alah Cuma debu kok heboh”.
Debu
Debu merupakan zat kimia padat, yang disebabkan oleh kekuatan kekuatan alami atau mekanis seperti pengolahan, penghancuran, pelembutan, pengepakan yang cepat, peledakan, dan lain-lain dari benda, baik organik mau- pun anorganik (Suma‟mur, 2009). Menurut Departemen Kesehatan RI (2003) debu ialah partikel-partikel kecil yang dihasilkan oleh proses mekanis. Jadi, pada dasarnya pengertian debu adalah partikel yang berukuran kecil sebagai hasil dari proses alami maupun mekanik.
Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut sebagai partikel yang melayang di udara (Suspended Particulate Meter/SPM) dengan ukuran 1 mikron sampai dengan 500 mikron. Dalam kasus pencemaran udara baik di dalam maupun di luar gedung debu sering dijadikan salah satu indikator pencemaran. Digunakan untuk menunjukkan tingkat bahaya baik terhadap lingkungan maupun terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (Pudjiastuti, 2002)
Istilah debu di tempat kerja adalah partikulat padat dengan ukuran diameter 0,1-25 µm. Namun ada juga yang menyatakan bahwa partikulat di tempat kerja yang menjadi perhatian ada pada kisaran 0-100 µm. Hanya debu yang berukuran kurang dari 5 µm yang dapat mencapai bagian dalam dari paru-paru atau alveoli (Lestari, 2010). Untuk bahan renungan, ukuran rambut kita sekitaran 50-70 mikron perhelainya (terlihat dengan mata telanjang), So.. bagaimana dengan debu.
Partikel debu akan berada di udara dalam waktu yang lama dalam keadaan melayang di udara kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan. Selain dapat membahayakan kesehatan debu juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan dapat menyebabkan berbagai reaksi kimia sehingga komposisi debu di udara menjadi partikel yang sangat rumit karena merupakan campuran dari berbahai bahan dengan ukuran dan bentuk yang berbeda-beda (Suma”mur, 2009)
Menurut sekelompok ilmuwan, Debu yang teronggok di rumah kita rat-rata mengandung 9.000 species mikroba yang berbeda. Dengan metode analisis genetik diketahui bahwa ada lebih dari 2000 tipe jamur yang berbeda, termasuk yang umum yaitu aspergillus , Penicillium, Alternaria, dan Fusarum. Selain jamur, 7.000 tipe bakteri yang berbeda ditemukan oleh peneliti. Beberapa diantaranya terkait dengan kulit manusia, seperti Staphylococcus dan Streptococcus. Ada pula yang berkaitan dengan kotoran, seperti Bacteroides dan Faecallibacterium. Meskistudi ini dilakoni di AS, Dr Fierer mengingatkan bahwa temuan-temuan dia dan koleganya amat mungkin relevan dibelahan lain di dunia. Walau demikian, menurutnya, khalayak tidak perlu khawatir karena sebagian besar mikroba tidak merugikan.
Kata “Tidak merugikan” diatas bukan berarti kita boleh lalai dengan kondisi lingkungan di sekitar kita. Semakin banyak debu disekitar kita tentu saja semakin banyak juga jumlah mikroba yang hidup bersama debu tadi, dan debu ini akan menjadi kuman yang patogen bila dia masuk ke tubuh kita melalui sistem perpapasan, pencernaan, luka dan sebagainya, dan hati-hati HAIs sudah didepan mata bila pasien berada di fasilitas pelayanan kesehatan. Rumah sakit berisiko tinggi sebagai tempat penyebaran infeksi akibat populasi mikroorganisme yang tinggi yang hidup dan berkembang di lingkungan rumah sakit seperti lantai, air, udara, perabotan dan peralatan non medis bahkan pada makanan dan peralatan medis. Banyaknya tindakan-tindakan invasif yang dilakukan di fasilitas pelayan kesehatan (Fasyankes) seperti Operasi, Pemasangan CVC, Pemasangan ETT, Pemasangan infus, pembersihan luka dan sebagainya, yang apabila tidak didukung dengan sarana prasarana yang memadai dan lingkungan kerja yang baik maka risiko untuk terjadi infeksi akan tinggi.
Pertanyaannya : KOK BISA DEBU BIKIN INFEKSI???????
Ini Jawabannya
Sudah dijelaskan debu sangat kecil sekali, bahkan ada jenis debu yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, sifat debu yang bisa terbang bisa terinhalasi akan menyebabkan masuk ke saluran pernapasan dsb nya, Debu yang berada di peralatan yang kita pakai atau yang menempel di permukaan, yang mana kita tidak membersihkannya rutin setiap hari dan sebelum dipakai akan ikut masuk bersama alat yamng kita masukkan ke tubuh pasien. Tangan yang kita gunakan untuk menolong pasien yang sebelumnya menempel di alat atau permukaan yang kotor pun akan ditransfer ke tubuh pasien lewat beberapa sistem dalam tubuh kita. Yukkksss gaess jangan menambah beban derita orang lain dengan mentransfer kuman/debu, lakukan kebersihan tangan, bersihkan/disinfeksi permukaan dan peralatan and gunakan APD yang bijaksana.
Referensi
Permenkes No : 7 tahun 2019 tentang Kesehatan lingkungan
Permenkes No : 27 tahun2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Htttps://www.IDNTimes.com. Apa itu Debu dan apa saja di dalamnya
Https://online-Journal Unja
Https://media.neliti.com. Analisis Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
( DOC,PROMKES, RSMH)
Komentar
Posting Komentar