DEMAM BERDARAH
DEMAM BERDARAH
Narasumber : dian
rhameyana, amk.,. skm ( rsmh palembang )
Musim hujan seperti
sekarang ini sangatlah rentan dengan penyakit Demam berdarah. Demam berdarah
dengue (DBD) atau biasa juga dikenal sebagai dengue fever disebabkan oleh
nyamuk Aedes aegypti yang berkembang di daerah tropis dan subtropics.
Demam berdarah dengue (DBD)
atau biasa juga dikenal sebagai dengue fever disebabkan oleh
nyamuk Aedes aegypti yang berkembang di daerah tropis dan
subtropis. DBD ringan dapat menyebabkan demam tinggi, ruam merah pada
kulit dan nyeri pada otot. DBD yang parah biasa disebut demam hemoragik dapat
menyebabkan pendarahan yang parah, tekanan darah menurun drastis, dan kematian.
Tanda adan Gejala DBD
Umumnya anak-anak dan remaja kemungkinan tidak mengalami tanda-tanda atau
gejala DBD selama menderita DBD ringan. Biasanya gejala terjadi mulai hari ke
empat hingga sepuluh setelah tergigit oleh nyamuk yang terinfeksi. Tanda dan
gejala DBD adalah :
- Demam diatas suhu 410C
- Nyeri kepala
- Nyeri pada otot dan tulang
- Nyeri pada bagian belakang mata
- Ruam merah
- Mual dan muntah
- Pendarahan pada gusi atau hidung
Kebanyakan orang sembuh
dalam waktu seminggu atau lebih. Dalam beberapa kasus, gejala dapat memburuk
dan dapat mengancam jiwa. Pembuluh darah akan menjadi rusak dan bocor
sehingga dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit. Hal ini dapat berakibat
:
- Pendarahan pada hidung dan mulut.
- Nyeri perut yang parah.
- Muntah.
- Pendarahan dibawah kulit sehingga terlihat seperti
membiru.
- Masalah pada paru-paru, hati, dan jantung.
Faktor Resiko DBD
Berikut beberapa faktor yang meningkatkan resiko terjadinya DBD adalah :
- Hidup atau melakukan perjalanan di daerah tropis.
- Pernah terinfeksi DBD sebelumnya.
- Faktor usia
Penderita DBD 95% berusia dibawah 15 tahun. - Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah.
Cara Pencegahan DBD
Saat ini pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien adalah kegiatan
menghancurkan tempat berkembang biak nyamuk dengan cara yaitu :
- Menguras
Membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air, penampung air lemari es dan lain-lain. - Menutup
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air. - Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang yang
dapat memicu tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
- Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air
yang sulit dibersihkan.
- Menggunakan kelambu saat tidur.
- Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam rumah
yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
- Menggunakan obat anti nyamuk oles ketika tidur dan beraktifitas sehari-hari.
Penanganan DBD
Tidak ada terapi yang spesifik untuk DBD, berikut beberapa terapi yang dapat
dillakukan untuk mencegah kondisi bertambah parah :
- Mengkonsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi karena
muntah dan demam.
- Berkonsutasi dengan dokter untuk mendapatkan terapi
pengobatan yang dapat menurunkan gejala seperti nyeri dan demam.
- Jika kondisi semakin parah maka diperlukan perawatan
intensif di rumah sakit.
Sumber :
- http://www.depkes.go.id/article/view/15011700003/demam-berdarah-biasanya-mulai-meningkat-di-januari.html
- http://patient.info/doctor/dengue-fever-pro
- http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue-fever/basics/treatment/con-20032868
- http://www.webmd.com/a-to-z-guides/dengue-fever-reference#1
( DOC, PROMKES, RSMH )
Komentar
Posting Komentar