PENTINGNYA EDUKASI KELUARGA TENTANG SUCTION BERKALA PADA PASIEN TRAKEOSTOMI
PENTINGNYA EDUKASI KELUARGA TENTANG SUCTION BERKALA
PADA PASIEN TRAKEOSTOMI
Narasumber : DWI PURNAMA SARI,
SKEP, NERS ( RSMH Palembang)
Trakeostomi adalah
prosedur pembedahan dengan memasang selang melalui sebuah lubang ke dalam
trakea untuk mengatasi obstruksi jalan napas bagian atas atau mempertahankan
jalan napas dengan cara menggunakan ventilasi mekanik yang kontinue. Penggunaan
trakeostomi jangka pendek untuk masalah akut dan jangka panjang (permanen)
dengan selang dapat di lepas.
Perawatan pasca trakeostomi sangatlah
penting, karena sekret dapat menyumbat dan menimbulkan asfiksia. Oleh karena
itu, sekret di trakea dan kanul harus sering diisap ke luar, dan kanul dalam
dicuci sekurang kurangnya dua kali sehari lalu segera dimasukkan lagi ke dalam
kanul luar. Bila kanul harus dipasang dalam jangka waktu lama, maka kanul harus
dibersihkan dua minggu sekali. Kain basah di bawah kanul harus diganti untuk
menghindari timbulnya dermatitis. Gunakan kompres hangat untuk mengurangi rasa
nyeri pada daerah insisi.
Pada
pasien dengan trakeostomi jangka panjang perlu dilakukan perawatan rutin secara
benar dan tepat oleh keluarga dirumah agar kenyamanan pasien meningkat dan
kebersihan rongga mulut terjaga, untuk mencegah kekeringan pada trakea,
traketis atau pembentukan krusta edukasi keluarga mengenai penggunaan
humidifier buatan dengan alat nebulizer, serta penghisapan sekret secara
berkala untuk menurunkan resiko sumbatan dengan alat suction.
Suctioning atau
penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan napas dengan cara
mengeluarkan secret pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret dengan
mandiri dengan memasukan catheter suction ke trakeostomy tube sehingga
memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat. Indikasi dilakukan
suctin pada pasien trakeostomi diantaranya setelah prosedur bronkodilator,
setelah prosedur fisioterapi dada, bila secret nampak pada tube trakeostomi
atau suara napas pasien terdengar grok-grok.
Prosedur
suction berdasarkan SPO yang berlaku di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang yaitu
:
Persiapan
alat :
1. Mesin
penghisap lendir atau suction
2. Selang
penghisap lendir sistem tertutup
3. Selang
penghisap lendir untuk penghisapan lendir dari mulut dan hidung (sesuai
kondisi)
4. Selang
penyambung dari mesin penghisap ke selang penghisap
5. Normal
saline untuk membilas
6. Spuit
(5 atau 10 cc)
7. Sarung
tangan bersih
8. Kacamata (google)dan masker
Pelaksanaan
:
1. Identifikasi
pasien
2. Lakukan
kebersihan tangan sesuai indikasi
3. Gunakan
APD sesuai indikasi
4. Monitor
status cardiopulmonal sebelum, selama dan setelah tindakan pengisapan lendir
5. Hisapkan
mesin penghisap pada tekanan 100-120 mmhg dan sambungkan selang mesin pada
ujung set
6. Pastikan
sekang penghisap lendir system tertutup (closed suction set) pada Y konektor
terpasang pada trakeostomi dan mesin penghubung ventilasi
7. Ambil
cairan Nacl 0,9% 20 cc dan hubungkan pada ujung set pembilas
8. Atur
posisi pasien sesuai dengan kondisi pasien
9. Hiperkosigenasi
pasien minimal 30 detik, bila pasien terhubung pada mesin ventilasi naikkan
terlebih dahulu fraksi oksigen 1005 atau tekan tombol hiperoksigenisasi suction
pada mesin ventilator atau lepas ventilator atau selang oksigen dari
trakeostomi tube berikan hiperventilasi menggunakan bag valve sesuai SPO 5-6
nafas lakukan lebih dari 30 detik
10. Buka
kunci selang penghisap, gunakan tangan yang tidak dominan untuk mempertahankan
trakeostomi kanul dan tangan dominan memegang selang penghisap
11. Masukkan
ujung selang penghisap sampai sepanjang kanul trakeostomi
12. Lakukan
penghisapan dengan menarik plunger menggunakan ibu jari sambil menarik selang
dalam waktu kurang lebih 10 detik
13. Pengulangan
penghisapan dapat dilakukan 10-15 detik setelah penghisapan pertama
14. Setiap
kali sesudah menghisap lendir siang dibilas dengan Nacl 0,9% yang terhubung
sambil menghisap kembali cairan dari selang
15. Matikan
mesin penghisap
16. Hiperoksigenisasi
pasien minimal 30 detik
17. Lepaskan
selang penghisap pada ujung selang penghisap
18. Tutup
dan pertahankan kesterilan selang penghisap
19. Rapikan
pasien dan alat-alat yang dipakai
20. Hidupkan
kembali alarm ventilasi dan kembalikan pengaturan fraksi oksigen pasien seperti
semula
21. Rapikan
pasien dan evaluasi respon pasien terhadap tindakan. Evaluasi pasien yaitu
SpO2, respon selama tindakan, reflex batuk, warna wajah dan hemodinamik.
Evaluasi jenis sputum, warna, jumlah dan purulensi
22. Bereskan
alat dan buang sampah sesuai panduan pemilahan limbah
DAFTAR
PUSTAKA
Yuliastuti,Elly.
2018. Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Prosedur Suction pada Pasien yang
Terpasang Trakeostomi di Ruang Rawat Inap Paviliun Garuda RSUP Dr Kariadi
Semarang : FIKK Universitas Muhammadiyah Semarang.
Hadiwikarta
A, Rusmarjono, Soepardi E. Penanggulangan Sumbatan Laring. In: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala Leher. 5th ed. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. 2003. p; 204-209
( DOC, PROMKES, RSMH)
ARTIKEL
PENTINGNYA EDUKASI KELUARGA TENTANG
SUCTION BERKALA PADA PASIEN TRAKEOSTOMI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
:
DWI
PURNAMA SARI, SKEP, NERS
NIP.
198510262009022004
LEMATANG
2
RSUP.
DR MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
Komentar
Posting Komentar