Anda Sulit Tidur atau Insomnia? Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya
Anda
Sulit Tidur atau Insomnia? Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya
Narasumber: Dian Rhameyana AMK, SKM
(RSMH Palembang)
Insomnia adalah ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik kualitas maupun kuantitas. Jenis insomnia ada tiga macam yaitu tidak dapat memulai tidur, tidak bisa mempertahankan tidur atau sering terjaga, dan bangun secara dini serta tidak dapat tidur kembali (Potter, 2008).
Faktor-faktor
penyebab insomnia
Menurut Rafknowledge (2010) secara garis
besar ada beberapa faktor yang menyebabkan insomnia yaitu:
1. Stres, individu yang didera kegelisahan
yang dalam, biasanya karena memikirkan permasalahan yang sedang dihadapi.
2. Depresi, selain mnyebabkan insomnia,
depresi juga menimbulkan keinginan untuk tidur terus sepanjang waktu karena
ingin melepaskan diri dari masalah yang dihadapi, depresi bisa menyebabkan
insomnia dan sebaliknya insomnia menyebabkan depresi.
3. Kelainan-kelainan kronis, kelainan tidur
seperti tidur apnea, diabetes, sakit ginjal, arthritis, atau penyakit mendadak
seringkali menyebabkan kesulitan tidur.
4. Efek samping pengobatan, pengobatan
untuk suatu penyakit juga dapat menjadi penyebab insomnia.
5.
Pola makan yang buruk, mengkonsumsi
makanan berat sesaat sebelum pergi tidur bisa menyulitkan untuk tertidur
6.
Kafein, nikotin, dan alkohol. Kafein dan
nikotin adalah zat stimulant. Alkohol dapat mengacaukan pola tidur Kurang
berolah raga juga bisa menjadi faktor sulit tidur yang signifikan.
Gejala Insomnia
- Sulit untuk merasakan ngantuk
dan tidak bisa tertidur.
- Terbangun pada malam hari atau
dini hari dan tidak bisa tidur kembali.
- Merasa lelah, emosional, sulit
berkonsentrasi, dan tidak bisa melakukan aktivitas secara baik pada siang
hari.
- Tidak bisa tidur siang, meskipun tubuh terasa lelah.
Dampak
Insomnia
1. Meningkatkan
resiko terjadinya masalah kesehatan, seperti : stroke, serangan asma, kejang,
menurunkan sistem kekebalan tubuh, obesitas, diabetes melitus, tekanan darah
tinggi atau hipertensi, penyakit jantung.
2. Meningkatkan
resiko terjadinya gangguan pada mental atau emosi, seperti : depresi, mudah
gelisah, kebingungan, dan frustasi.
3.
Mempengaruhi
performa dalam bekerja, sekolah atau kuliah.
4.
Mempengaruhi
kegiatan atau aktifitas sehari-hari seperti ketika mengemudi.
5.
Mempengaruhi
kemampuan untuk mengingat.
6.
Mempengaruhi
kemampuan dalam pengambilan keputusan.
Pencegahan
Insomnia
- Berusaha untuk tidur di waktu
yang sama setiap malam dan saat bangun di pagi hari. Pastikan juga tidak
tidur siang karena dapat mengurangi rasa kantuk di malam hari.
- Hindari menggunakan smartphone saat
sudah memasuki jam tidur agar rasa kantuk tidak hilang.
- Hindari konsumsi kafein,
nikotin, serta alkohol di siang hari yang dapat memengaruhi pola tidur.
- Usahakan untuk berolahraga
secara teratur setiap hari dan lakukan jauh sebelum waktunya tidur.
- Buat kamar menjadi tempat yang nyaman dan gunakan
alat-alat yang mempermudah untuk tidur.
Referensi:
Bahaya
Insomnia pada Kesehatan. Diakses pada 22 februari 2022, from https://vivahealth.co.id/article/detail/12201/bahaya-insomnia-pada-kesehatan
Insomnia.diakses
pada 22 februari 2022, from https://www.halodoc.com/kesehatan/insomnia
Potter & Perry. (2008). Buku ajar fundamental
keperawatan edisi 4. Jakarta : EGC.
Rafknowledge, (2010). Insomnia dan gangguan tidur
lainnya. Jakarta. Elex MedikaComputindo.
(DOC, PROMKES, RSMH)
Komentar
Posting Komentar