Fakta Bahwa Rokok Penyebab Kanker
Fakta Bahwa Rokok Penyebab Kanker
Narasumber : Novita
Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A (RSMH, Palembang)
“Merokok dapat menyebabkan kanker …dst”.
Tentu semua ingat bunyi
peringatan pada iklan rokok dan bahkan ditulis di setiap pak bungkus rokok.
Tujuannya untuk mengingatkan para perokok akan resiko yang bakal didapatnya
jika merokok. Namun hal ini tidak mempengaruhi para perokok mungkin karena
kesadaran terhadap kesehatan secara umum yang masih rendah. Tembakau merupakan
zat yang berbahaya bagi manusia. Bahan dari rokok adalah tembakau, saat ini
tembakau telah membunuh lebih dari setengah dari orang-orang yang merokok
setiap harinya.
Merokok adalah kebiasaan yang
dilakukan setiap hari oleh masyarakat Indonesia, baik oleh kaum laki-laki dan
tidak menutup kemungkinan kaum perempuan. Penyakit yang berkaitan dengan
tembakau sering menyerang pada usia setengah baya yang mempunyai riwayat
merokok mulai usia muda atau remaja. Merokok sangat berpengaruh besar terhadap
kesehatan perokok dan orang yang ada disekitar lingkungannya. Berbagai
penelitian telah membuktikan bahwa kebiasaan merokok akan menurunkan kemampuan
ekonomi keluarga miskin yang terdapat dinegara berkembang.
Merokok dan kanker memang sangat
berhubungan. Karena didalam asap yang dihasilkan dari rokok terdapat
sekitar 100 senyawa yang bersifat pemicu timbulnya kanker (karsinogen),
penyebab mutasi (mutagen), dan sebagian promotor tumor. Asap rokok
mengandung senyawa PAH (misalnya benzo(a)pirena dan dimetilbenz(a)antrazena)
serta Nikotin dan 4-(methylnitrosoamino)-1-(3-pyridyl)-1-butanone (NNK).
Asap rokok dengan Senyawa PAH-nya, disamping dapat menyebabkan mutasi langsung
pada DNA ternyata juga dapat memacu aktivasi faktor-faktor pemicu pembelahan sel,
seperti NF-kB dan AP1. senyawa PAH juga akan dapat memicu perkembangan tumor
lebih cepat lagi. Sedangkan Nikotin dan NKK terbukti dapat memacu peningkatan
proliferasi sel-sel tumor paru. Nikotin bahkan dapat memicu
terjadinya angiogenesis pada kanker payudara dengan mekanisme
menyerupai VEGF (faktor angiogenesis endogen). Angiogenesis adalah
peristiwa terbentuknya pembuluh darah baru akibat dari situasi stress dan
oksigen deprivasi (pengurangan).
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kanker paru-paru merupakan jenis kanker yang paling erat kaitannya dengan
merokok. Para perokok memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan mereka
yang tidak merokok dari penyakit kanker, Ca paru menjadi yang paling umum dan
salah satu jenis yang paling berbahaya. Merokok menyumbang 90% kematian akibat
penyakit paru-paru di seluruh dunia. Hal ini akan memakan waktu 10 tahun, namun
jika berhenti, resiko kematian akibat kanker paru-paru akan turun 50%
dibandingkan mereka yang merokok. 10 tahun setelah berhenti merokok, resiko
kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, kandung kemih, ginjal dan pankreas
juga akan menurun.
Efek dari merokok berat antara
lain: kulit keabu-abuan karena kurang oksigen (smoker’s face), rambut rusak,
gatal- gatal, warna kuning pada jari dan ditangan memegang rokok, penurunan BB,
bau mulut, gigi bernoda, gusi rusak, iritasi pada mata. Peningkatan faktor
resiko berkaitan dengan jumlah merokok dalam tahun (jumlah batang rokok yang
dikomsumsi setiap hari dikalikan jumlah tahun merokok) serta factor saat mulai
merokok (semakin muda individu mulai merokok, semakin besar resiko terjadinya
kanker paru). Faktor lain yang dapat dipertimbangkan termasuk di dalamnya jenis
rokok yang di hisap (kandungan tar, rokok filter dan kretek).
karena itu asap rokok sangat
berbahaya terhadap siapa saja, baik perokok aktif maupun pasif. Setidaknya,
rokok dilaporkan mampu menyebabkan 15 jenis kanker. Cancer Research UK
mengungkapkan bahwa kebiasaan buruk ini menyebabkan sekitar 7 dari 10
kasus kanker paru-paru di Inggris, yang juga merupakan penyebab paling umum
kematian.
Rokok
menyebabkan kanker seperti:
·
kanker mulut,
·
faring (tenggorokan atas),
·
hidung dan sinus,
·
laring (kotak suara),
·
kerongkongan (pipa makanan),
·
hati,
·
pankreas,
·
lambung,
·
ginjal,
·
usus,
·
ovarium,
·
kandung kemih,
·
leher rahim, dan
·
beberapa jenis kanker darah seperti leukemia.
Selain itu, durasi merokok juga
berpengaruh pada risiko serangan kanker. Semakin banyak rokok yang kamu isap
sehari, semakin tinggi risiko kanker, jadi mengurangi jumlah rokok yang kamu
isap sehari bisa menjadi langkah awal yang baik untuk kemudian berhenti secara
total dari kebiasaan ini.
Begitu banyak jenis kanker yang
dapat berkembang di tubuh manusia akibat rokok. Tubuh manusia dirancang untuk
menghadapi kerusakan yang datang dari luar, tetapi tubuh tidak sepenuhnya mampu
mengatasi jumlah bahan kimia berbahaya dalam asap rokok. Jadi, berhenti merokok
adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan dari risiko kanker.
Referensi:
·
Amin Z.. 2010. KankerParu. Dalam:Sudoyo A.W.,
Setryohadi B., Alwi I., Simadibrata M.K., Setiati S. IlmuPenyakitDalam.Jakarta:
PusatPenerbitanDepartemenIlmuPenyakitDalamFakultasKedokteranUniversitas
Indonesia.
·
Herlina, HD, S. R., & Dewi, Y. I. (2014). Hubungan
Riwayat Merokok dengan stadium Ca paru. Jurnal Online Mahasiswa, 6(1),
1–7.
·
Puspawati, P. R.,
Kristina, S. A., & Wiedyaningsih, C. (2020). Dampak merokok terhadap
kematian dini akibat kanker di Indonesia: estimasi years of life lost (YLL). Majalah
Farmaseutik, 16(1), 104. https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v16i1.49790
·
Rahmatia, A. Y., &
Ernawati, R. (2020). Hubungan riwayat keluarga dan riwayat merokok dengan jenis
kanker di ruang kemoterapi RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Borneo
Student Research (BSR), 1(3), 1604–1609. Retrieved from
https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/article/view/1036
Sumber : Ridwansyah,
Sumber : Foto: Komnas Pengendalian Tembakau, 2013
DOC, PROMKES, RSMH
Komentar
Posting Komentar