Mengenal Terapi Wicara
Mengenal Terapi Wicara
Narasumber; Syafran, AMK ( RSMH Palembang)
Apa Itu Terapi Wicara?
Terapi wicara
merupakan terapi yang digunakan untuk mengatasi masalah bicara, khsusunya pada
anak. Terapi wicara bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bicara dan
mengekspresikan bahasa pada anak. Selain bahasayang bersifat verbal,
terapi ini juga melatih bentuk bahasa nonverbal. Terapi wicara sendiri
mengembangkan dua hal untuk hasil yang optimal. Hal yang pertama adalah
mengoptimalkan koordinasi mulut agar dapat menghasilkan suara untuk membentuk
kata-kata. Olah mulut ini merupakan tahapan yang cukup penting. Tujuannya agar
pasien bisa membuat kalimat lancar, artikulasi yang jelas dan volume suara yang
cukup. Hal yang kedua adalah mengembangkan pemahaman berbahasa dan upaya
mengekspresikan bahasa.
Kenapa Melakukan
Terapi Wicara?
Kebanyakan yang
melakukan terapi wicara adalah anak-anak. Hal ini karena banyak anak-anak yang
terlambat bicara. Meski begitu, sebenarnya terapi wicara tak hanya ditujukan
untuk anak-anak yang mengidap gangguan bicara atau kesulitan dalam memahami
bahasa. Sebab, terapi wicara kini juga bisa dilakukan untuk membantu mengatasi
kondisi-kondisi lain. Misalnya, gangguan menelan.
Berikut beberapa kriteria gangguan bicara pada anak-anak yang
membutuhkan terapi wicara:
1. Ketidaklancaran
Berbicara
Anak bisa dikatakan tidak lancar berbicara bila dia mengulangi
suku kata atau ucapannya terhenti di huruf-huruf tertentu. Kondisi ini sering
disebut juga sebagai gagap.
2. Gangguan dalam
Artikulasi
Terapi wicara diperlukan bila anak kesulitan dalam menghasilkan
suara atau mengucapkan suku kata tertentu secara jelas, sehingga orang lain
sering kali tidak mengerti apa yang dikatakannya.
3. Ketidakjelasan
Suara atau Resonansi
Anak yang
mengalami gangguan ini biasanya akan merasa tidak nyaman atau kesakitan saat
dia berbicara. Anak yang memiliki suara atau resonansi yang tidak jelas juga
berbicara dengan volume yang cenderung kecil dan suara yang dikeluarkan tidak
jelas. Selain gangguan dalam pengucapan, anak-anak yang mengalami gangguan
dalam menerima perkataan orang lain maupun mengekspresikan bahasa juga perlu
melakukan terapi wicara.
4. Gangguan Kosa Kata
Anak sulit menempatkan kata secara bersamaan untuk membentuk
kalimat. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya jumlah kosa kata yang
diketahui anak atau ketidakmampuan anak menempatkan kata-kata secara tepat
dalam suatu pembicaraan.
5. Gangguan Kognitif
Gangguan kognitif memengaruhi kemampuan anak dalam membedakan,
mengatur, dan memecahkan masalah yang dia hadapi. Anak dengan gangguan ini juga
sulit berkomunikasi karena adanya gangguan memori, perhatian, dan persepsi.
6. Autisme
Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi ini pada anak yang
mengidap autisme. Sebab autisme dapat membuat pengidapnya mengalami gangguan
bicara dan berkomunikasi nonverbal.
7. Mutisme
Anak yang mengidap kondisi ini memang bisa berbicara normal
ketika berada di rumah. Namun, mereka mungkin enggan berbicara dengan orang
lain sama sekali ketika berada di tempat umum, contohnya sekolah.
8. Kesulitan Memahami
atau Mengolah Bahasa
Terapi wicara juga bisa membantu anak-anak yang sulit memahami
perkataan atau pembicaraan orang lain, atau pula perintah sederhana.
Kapan Harus Melakukan
Terapi Wicara?
Untuk hasil yang maksimal, terapi wicara seharusnya dilakukan
sendini mungkin. Misalnya, bila anak sudah berusia enam bulan, tapi masih belum
bisa mengucapkan suara vokal, sebaiknya segera bicarakan kepada dokter anak.
Periksakan juga pada dokter bila Si Kecil belum bisa mengucapkan satu kata
sederhana pun di usia 12 bulan.
Bagaimana Melakukan
Terapi Wicara?
Terapi wicara sebenarnya bisa dilakukan oleh orangtua sendiri
dengan cara yang menyenangkan. Contohnya, ibu dapat menggunakan gambar atau
tulisan yang dapat mewakili konsonan tertentu. Kemudian, anak diminta untuk
menyebutkan dan mengulangi kembali apa yang dilihatnya.
Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah mengajari anak bahasa
isyarat. Gunakan bahasa isyarat sambil mengucapkan kata-kata dengan jelas, perlahan,
dan konsisten. Hal yang dimaksud dengan konsisten adalah menggunakan kata yang
sama untuk sebuah benda. Misalnya, bila ibu ingin mengajarkan kata “baju”,
sebutlah kata “baju” setiap kali ibu memegang benda tersebut. Jangan
menggunakan kata “pakaian”, walaupun artinya sama.
Di Mana Melakukan
Terapi Wicara?
Terapi wicara bisa dilakukan di rumah sakit atau klinik tertentu
yang memiliki tenaga ahli terapi profesional. Namun, sebaiknya periksakan diri
dulu ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Referensi
https://www.halodoc.com/kesehatan/terapi-wicara
DOC, PROMKES, RSMH
Komentar
Posting Komentar