KOK MATAKU ADA SELAPUTNYA YA? NORMALKAH?
KOK MATAKU ADA SELAPUTNYA YA? NORMALKAH?
Narasumber : Dr.Ratri Prasetya Ningrum,N (RSMH Palembang)
Surfer’s
eye atau pterigium adalah penyakit mata yang ditandai dengan
tumbuhnya selaput pada bagian putih bola mata yang
bisa mencapai kornea. Kondisi ini dapat terjadi pada salah
satu mata saja atau kedua mata sekaligus. Pterigium dapat
diawali dengan munculnya pinguecula yang merupakan noda kekuningan pada bagian
putih mata. Pinguecula terjadi akibat adanya penggumpalan protein, lemak, atau
kalsium di dalam mata. Pterigium bukan sel kanker dan jarang menyebabkan
komplikasi berbahaya. Namun, jika terus tumbuh dan menyebar sampai menutupi
kornea atau bahkan pupil mata, dapat mengganggu penglihatan penderitanya.
Penyebab
Penyebab
pterigium belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini lebih banyak terjadi
pada mereka yang sering melakukan aktivitas di luar ruangan. Paparan sinar
matahari berlebih menjadi faktor yang paling berpotensi menyebabkan pterigium.
Selain itu, mata yang kering juga diduga bisa menjadi faktor pemicu. Pasir,
debu, asap, serta angin diduga dapat meningkatkan risiko pterigium. Pterigium
juga dapat bermula dari munculnya pinguecula pada mata. Pinguecula yang tumbuh
hingga mencapai kornea mata dapat berubah menjadi pterigium.
Gejala
Gejala
pterigium ditandai dengan tumbuhnya selaput pada bagian putih (sklera)
permukaan bola mata. Selaput ini biasanya tidak menimbulkan keluhan lain,
tetapi tetap dapat disertai dengan gejala lain yang mengganggu, antara lain
mata merah, terasa gatal atau perih di area selaput, terasa ada yang mengganjal
di mata jika selaput pterigium sudah terlalu tebal atau lebar. Pterigium juga
dapat menyebabkan penglihatan terganggu saat pertumbuhan sudah mencapai bagian
kornea mata, seperti membuat pandangan menjadi samar atau ganda.
Matamu seperti ini? Yuk periksa ke dokter
Diagnosis
Pterigium
bisa dideteksi oleh dokter melalui gejala utamanya, yaitu tumbuhnya selaput
tipis pada permukaan bola mata. Dokter mata juga
akan melakukan pemeriksaan yang lebih saksama dengan prosedur slit
lamp menggunakan alat khusus seperti kaca pembesar bercahaya untuk
memeriksa kondisi mata. Jika dibutuhkan, dokter akan melakukan pemeriksaan yang
lebih detail. Pemeriksaan ini berfungsi untuk mengukur kemampuan penglihatan
serta memeriksa perubahan lengkungan pada kornea pasien. Pengambilan foto mata
juga mungkin dilakukan untuk melihat pertumbuhan pterigium.
Pengobatan
Kondisi
pterigium biasanya tidak membutuhkan penanganan bila tidak menimbulkan keluhan
selain munculnya selaput. Untuk mata merah dan iritasi akibat pterigium,
pengobatan cukup dilakukan dengan memberikan obat tetes atau salep mata yang
mengandung kortikosteroid atau
pelumas untuk meredakan peradangan. Prosedur operasi
pterigium dapat dilakukan jika pterigium sudah tidak dapat
ditangani dengan obat tetes atau salep mata, atau menyebabkan kemampuan
penglihatan menurun. Operasi juga dapat dilakukan untuk alasan estetika atau
kecantikan.
Pencegahan
Pencegahan
pterigium dapat dilakukan dengan mengenakan kacamata
hitam atau topi saat beraktivitas di luar ruangan. Hal ini
bertujuan untuk menghindari paparan sinar matahari, asap, atau debu yang dapat
memicu pterigium.
Untuk
mencegah mata terasa kering, kelembapan mata dapat dijaga dengan
menggunakan obat tetes
air mata buatan. Selain berguna untuk mencegah pterigium, penggunaan
pelumas pada mata juga dapat mencegah kambuhnya pterigium.
Kapan Harus ke Dokter?
Pemeriksaan
mata sebenarnya perlu dilakukan rutin ke dokter mata. Hal ini
dilakukan untuk mencegah atau mendeteksi lebih dini bila ada penyakit atau
gangguan pada mata. Pemeriksaan ini disarankan 1-4 tahun sekali bagi anak-anak
atau seseorang yang berusia 40 tahun ke atas. Terutama jika sudah terdapat
gejala tersebut, sehingga dokter dapat memastikkan diagnosis pastinya
REFERENSI
1.
Sarkar P, Tripathy K.
Pterygium. [Updated 2021 Aug 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island
(FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Download 29 November 2021 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558907/
2.
Singh
SK. Pterygium: epidemiology prevention and treatment. Community Eye Health.
2017;30(99):S5-S6. Download 29 November 2021 PMID: 29849437; PMCID: PMC5968422.
Doc, PROMKES,RSMH
Komentar
Posting Komentar