Efek kerokan bagi kesehatan
Efek kerokan bagi kesehatan
Narasumber : Deny
Gunawan, S.Kep., Ns., M.Kep., FISQua ( RSMH Palembang)
Metode pengobatan yang masih banyak disukai oleh masyarakat yaitu metode kerokan. Metode kerokan ini merupakan metode pengobatan tradisional yang secara turun temurun dipercaya oleh masyarakat mampu mengurangi atau mengobati berbagai penyakit yang dialami seperti masuk angin yang ditandai dengan gejala muntah, mual, pilek, perut kembung, meriang, pusing kepala ataupun pegal - pegal. Masyarakat masih memilih metode pengobatan ini dikarenakan dirasakan cukup praktis, murah, dan efektif dilakukan. Masyarakat juga melakukan metode kerokan ini dengan menggunakan uang koin logam, lalu digosokkan ke permukaan kulit (dikerok) yang sebelumnya dioleskan minyak terlebih dahulu, bisa saja ditambahkan dengan minyak kayu putih ataupun balsem sebagai penambah rasa hangat di permukaan yang akan dikerok. Efek dari kerokan ini bisa berupa garis berwarna merah, baik merah terang, merah pekat, merah keunguan bahkan kehitaman.
Secara teoritis, kerokan adalah suatu kegiatan
menggesekan benda pipih yang ujung permukaannya tumpul ke atas permukaan kulit
yang telah diolesi minyak hangat yang bertujuan untuk menyembuhkan suatu
keluhan atau penyakit. Di indonesia, alat yang biasa digunakan adalah uang / koin logam. Ternyata
metode pengobatan kerokan ini juga dilakukan oleh negara cina. Namun negara
cina menggunakan alat dari batu giok (jade stone) yang dikenal dengan
istilah metode Gua Sha, di negara Vietnam sebutan kerokan dikenal dengan
Cao Gio, sedangkan di negara Kamboja kerokan dikenal dengan sebutan Gok Kyol.
Adapun langkah - langkah metode pengobatan kerokan
ini, sebagai berikut :
1. Siapkan koin / uang logam
2. Oleskan minyak kayu putih / minyak lainnya/ bawang merah/
minyak telon yang berfungsi ebagai pelicin
3. Mulailah melakukan gesekan (kerokan) pada permukaan
kulit, biasanya dimulai pada bagian sendi dekat tulang belakang/ tulang
punggung (namun jangan melakukan kerokan pada tulangnya). lakukan pengerokan
pada satu sisi saja. Lalukan berulang hingga beberapa kali hingga merata ke
seluruh permukaan kulit yang diinginkan.
4. Setelah kerokan selesai, bisa juga ditambahkan algi oleskan minyak angin agar terasa lebih hangat. Jangan mandi atau membasahi tubuh sesaat setelah kerokan.
Secara ilmiah, kerokan tersebut menimbulkan efek radang pada perifer kulit yang ditandai adanya kemerahan pada permukaan kulit yang dikerok. Hasil penelitian yang berjudul “Gambaran histopatologi kulit pada pengobatan tradisional kerokan” menyatakan bahwa tidak ada kulit yang mengalami kerusakan atau pembuluh darah yang rusak atau pembuluh darah yang pecah akibat dari kerokan tersebut, akan tetapi kerokan justru menyebabkan pembuluh darah menjadi lebar. Melebarnya pembuluh darah ini ternyata tidak menimbulkan efek buruk. Melebarnya pembuluh darah ini membuat asupan oksigen semakin bertambah. Kulit matipun terangkat karena kerokan dinilai sama halnya dengan luluran. Kerokan juga mampu meningkatkan endorphin dalam tubuh. Peningkatan kadar endorphin ini menyebabkan rasa nyaman, rasa sakit hilang, lebih segar, dan bersemangat.
Meskipun kerokan ini dirasa cukup efektif, kerokan
masih menjadi kontroversi di dunia Kesehatan. Ada yang menyatakan kerokan dapat
merusakn jaringan kulit karena adanya gesekan koin/ logam pada permukaan kulit.
Oleh sebab itu, memilih metode pengobatan kerokan ini haruslah lebih bijak. Karena
tidak semua penyakit dan setiap orang akan cocok dengan metode pengobatan inecai
sebagai contoh secara ilmiah, pada penderita serangan jantung. Kerokan ini
masih menjadi penelitian dikarenakan kerokan belum juga efektif untuk penderita
serangan jantung dan tidak terlalu membahayakan secara langsung. Selain itu,
kerokan juga menurunkan kadar prostaglandin yang menyebabkan efek pegal – pegal
pada tubuh menjadi turun.
Referensi
Additya, D., Maharani, D. P., Budiargo, E., Herawati, E.,
Fadilla. (2023). Analisis efektivitas kerokan (coining) untuk meredakan pusing
dan masuk angin. Seminar nasional & call for paper. HUBISINTEK 2023.
Faizatin, N. (2013). Bahaya kerokan bagi kesehatan. https://jurnalilmiahtp2013.blogspot.com diakses tanggal 20 November 2024
Mulawarman, R. (2024). Kerokan pada pasien serangan
jantung: Perspektif ilmiah dan pertimbangan kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id diakses pada tanggal 20 November 2024.
Sumber foto : https://www.katalogika.com Diakses tanggal 20 November 2024
DOC, PROMKES RSMH
Komentar
Posting Komentar