Membangkitkan Minat Baca Anak
Membangkitkan Minat Baca Anak
Narasumber : Nyimas Sri Wahyuni, Ners, M.Kep, Sp.Kep.A
(RSMH Palembang)
Membaca sebenarnya bentuk interaksi untuk saling memahami antara penulis dan pembaca (Gunawan, 2015). Kesanggupan seorang anak untuk bertingkah laku membaca berpegang pada keterampilan, pengetahuan dan sikap yang telah menjadi tambah sempurna sebelum seorang anak mulai belajar membaca. Seperti cara membalik lembaran buku, cara memegang buku, mengetahui setiap lembaran tersusun dari kata-kata, teks atau gambar. Semua keterampilan membaca dan pengetahuan yang didapat seorang anak sebelum belajar membaca disebut literasi pemula. Mengeja huruf baru dimulai di rumah dan pendidikan anak usia dini (Hoff, 2005).
Ketika anak-anak telah mendapat keterampilan literasi belum ada sebelumnya, mereka mulai memasuki fase membaca. Hassan, dalam tulisannya tentang tumbuh kembang anak dan belajar membaca, menyebutkan bahwa ada tiga tingkat perkembangan membaca yang akan ditempuh setiap anak (Listariono,2009):
1. Membaca dalam artian dan dapat mengenal huruf.
2. Memiliki minat (suka) membaca buku
3. Suka membaca
Setiap anak yang belajar membaca pasti akan mendapatkan fase pengenalan huruf, hanya saja tidak setiap anak melewati masa minat atau kegemaran membaca. Ada dua faktor yang mempengaruhi hal ini (Listariono, 2009; Nursalina, 2014) yaitu faktor individu (faktor internal anak) dan faktor institusional (faktor eksternal anak). Hanya saja faktor kelembagaan lebih berperan penting dalam menumbuhkan minat baca, karena anak masih membutuhkan bimbingan dari lingkungannya terutama orang tuanya (Nursalina, 2014).
Menurut Prianto (2001), ada tiga cara untuk membangkitkan minat, yaitu:
a) Kesalahan percobaan (trial error)
Anak-anak menemukan sesuatu yang menarik bagi mereka. Ketertarikan ini mungkin datang dari rasa ingin tahu. Kesenangan yang didapat dari aktivitas ini bisa berlangsung dalam jangka waktu pendek atau panjang. Trial and error adalah cara yang bagus untuk mengembangkan hobi baru jika dipandu dengan benar.
b) Identitas
Anak memperhatikan dan meniru minat orang lain.
c) Untuk diinstruksikan atau diarahkan
Pengembangan minat dengan cara ini pada umumnya akan menghasilkan perkembangan minat yang lebih memenuhi kebutuhan anak dibandingkan dengan cara lainnya.
Orang tua dapat menerapkan cara-cara tersebut untuk merangsang minat baca anak. Pengakuan minat ini dapat dilakukan dengan salah satu atau ketiga cara tersebut.
Referensi:
Gunawan, A., Wagimin, I., & Ninghardjanti, P. (2015). Korelasi Antara Karakter Pribadi dan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran Vol 4, No 1
Listariono. (2009). Peranan Perpustakaan Sokolah Dalam Upaya Menumbuhkan Minat Baca Siswa. Artikel UPT Perpustakaan Universitas Negeri Malang (http//listriono-min.baca.land.pdf)
Nursalina, A. I., & Budiningsih, T. E. (2014). Hubungan Motivasi Berprestasi Dengan Minat Membaca Pada Anak. Educational Psychology Journal 3 (1).
Sumber Gambar: www.kaata.my.id
DOC,PROMKES RSMH
Komentar
Posting Komentar