Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

ADAPTASI FISIOLOGIS RESPIRASI, KARDIOVASKULAR DAN TERMOREGULASI BAYI PREMATUR

Gambar
  ADAPTASI FISIOLOGIS RESPIRASI, KARDIOVASKULAR DAN                            TERMOREGULASI  BAYI  PREMATUR Narasumber : NS. NYIMAS SRI WAHYUNI, M.KEP, SP.KEP.A ( RSMH, Palembang) Bayi prematur memiliki banyak masalah yang dihubungkan dengan tingkat maturasi sistem organnya. Tingkat immaturitas tergantung pada usia gestasi. Immaturitas dapat dilihat dengan jelas melalui perbedaan aktivitas fisik dan respon neurologi bayi. Pada periode masa gestasi yang pendek maka bayi akan menunjukkan aktivitas muskular yang lemah. Bayi prematur mempunyai tugas untuk menyesuaikan diri secara kompleks yaitu beradaptasi dari kehidupan intrauterin berubah menjadi ekstrauterin sama seperti bayi cukup bulan (Bobak, Lowdermik and Jensen, 2005; Johnston, Flood and Spinks, 2003; Olds, London and Ladewig, 2000). Bayi prematur harus beradaptasi pada perubahan fisiologi sebagai berikut: Perubahan fisiologis respirasi Bayi premat...

ADAPTASI FISIOLOGIS GASTROINTESTINAL, RENAL, HEPATIK DAN HEMATOLOGI PADA BAYI PREMATUR

Gambar
  ADAPTASI FISIOLOGIS GASTROINTESTINAL, RENAL, HEPATIK                  DAN HEMATOLOGI PADA BAYI PREMATUR   Narasumber : NS. NYIMAS SRI WAHYUNI, M.KEP, SP.KEP.A  ( RSMH Palembang) Bayi prematur memiliki banyak masalah yang dihubungkan dengan tingkat maturasi sistem organnya. Tingkat immaturitas tergantung pada usia gestasi. Immaturitas dapat dilihat dengan jelas melalui perbedaan aktivitas fisik dan respon neurologi bayi. Pada periode masa gestasi yang pendek maka bayi akan menunjukkan aktivitas muskular yang lemah. Bayi prematur mempunyai tugas untuk menyesuaikan diri secara kompleks yaitu beradaptasi dari kehidupan intrauterin berubah menjadi ekstrauterin sama seperti bayi cukup bulan ( Alexander, B. T., Henry, J., & Intapad, S. (2014 ). Perubahan fisiologis gastrointestinal Mekanisme mengisap dan menelan belum berkembang dengan baik pada bayi prematur. Mekanisme ini hanya dapat dikoordinasi oleh bayi, untuk memulai menyu...

ADAPTASI IMMUNOLOGI, NEUROLOGI DAN PERILAKU BAYI PREMATUR

Gambar
  ADAPTASI IMMUNOLOGI, NEUROLOGI DAN PERILAKU BAYI                                                  PREMATUR Narasumber : NS. NYIMAS SRI WAHYUNI, M.KEP, SP.KEP.A   ( RSMH Palembang) Bayi prematur memiliki banyak masalah yang dihubungkan dengan tingkat maturasi sistem organnya. Tingkat immaturitas tergantung pada usia gestasi. Immaturitas dapat dilihat dengan jelas melalui perbedaan aktivitas fisik dan respon neurologi bayi. Pada periode masa gestasi yang pendek maka bayi akan menunjukkan aktivitas muskular yang lemah. Bayi prematur mempunyai tugas untuk menyesuaikan diri secara kompleks yaitu beradaptasi dari kehidupan intrauterin berubah menjadi ekstrauterin sama seperti bayi cukup bulan ( Alexander, B. T., Henry, J., & Intapad, S. (2014 ).   Perubahan fisiologis immunologi Bayi prematur memiliki risiko terkena infeksi lebih besar dibandingkan ...

KARAKTERISTIK BAYI PREMATUR

Gambar
  KARAKTERISTIK BAYI PREMATUR Narasumber : NS. NYIMAS SRI WAHYUNI, M.KEP, SP.KEP.A ( RSMH Palembang) Kelahiran bayi prematur masih menjadi masalah kesehatan bayi di Indonesia maupun di beberapa negara, karena bayi prematur menyumbang 60% penyebab kematian neonatus yang terjadi. Masalah yang terjadi ini terkait dengan kelahiran bayi prematur yang terjadi sebelum usia gestasi 37 minggu dan biasanya diikuti dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada saat lahir. Kelahiran bayi yang kurang dari 37 minggu dan berat badan kurang dari 2500 gram mengakibatkan hampir semua bayi prematur membutuhkan perawatan khusus dan merupakan neonatus yang withering banyak dirawat di neonatal emergency unit (Hockenberry and Wilson, 2007; Johnston, Flood and Spinks, 2003; Pilliteri, 2003). Penyebab Kelahiran Bayi Prematur Banyak aspek tentang neonatus risiko tinggi dihubungkan dengan prematuritas. Penyebab aktual prematuritas belum diketahui secara pasti, akan tetapi beberapa faktor predisposisi telah d...

STUNTING vs WASTING PADA ANAK

Gambar
  STUNTING vs WASTING PADA ANAK Narasumber ;  Septa Clara Astiyah  ( RSMH Palembang)  Sumber : Types of malnutrition and reference measures, India, CNNS 2016-2018.pdf   Pemerintah sejak tahun 2018 telah meluncurkan program perbaikan stunting pada balita dengan target menurunkan < 20% kejadian stunting di lokasi kasus melalui strategi pendekatan sensitif dan pendekatan spesifik. Pendekatan sensitif menjadi fokus dari bidang gizi dan kesehatan sedangkan pendekatan spesifik melibatkan lintas program dan lintas sektor mulai dari perangkat desa, departemen agama, BKKBN, sanitasi lingkungan, infrastruktur, perumahan, badan perencanaan daerah, badan pangan dan gizi, bidang pertanian, bidang perikanan, bidang peternakan, bidang pendidikan dan lain-lain. Upaya pemberantasan stunting ini terus dilakukan sampai sekarang dan menunjukkan hasil dari pendekatan sensitif memberikan 30% keberhasilan dan pendekatan spesifik menunjukkan hasil 70% keberhasilan penurunan angka st...

MASALAH GIZI DALAM DAUR HIDUP

Gambar
  MASALAH GIZI DALAM DAUR HIDUP Narasumber :  Septa Clara Astiyah , ( RSMH Palembang)     Masalah gizi di Indonesia sedang menghadapi triple burden , yaitu selain permasalahan penyakit menular belum tertangani dengan baik, masih ada penyakit tidak menular (PTM) yang bisa menyebabkan kematian dan semakin diperberat dengan munculnya penyakit-penyakit degeneratif, bahkan saat ini terjadi pandemi Covid-19 yang tidak hanya dialami oleh negara Indonesia tapi telah melanda seluruh dunia. Penyakit menular disebabkan oleh infeksi kuman, seperti : AIDS, tuberculosis/TB, infeksi saluran nafas/ISPA, malaria, demam berdarah, diare, difteri dan lain-lain. Sedangkan PTM bukan diakibatkan infeksi tapi dipicu oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti : stroke, penyakit jantung koroner/PJK, kanker, diabetes mellitus, PPOK, ginjal kronis dan sebagainya. Penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan saat tubuh kita mengalami penurunan fungsi jaringan dan organ yang semaki...

PRINSIP 3J PENDERITA DIABETES

Gambar
  PRINSIP 3 J  PENDERITA DIABETES Narasumber :  Septa Clara Astiyah, SST, MARS, RD  ( RSMH,Palembang) Diabetes mellitus atau kencing manis adalah penyakit metabolik yang ditandai hiperglikemia akibat jumlah dan atau fungsi insulin terganggu. Dalam kondisi normal, makanan akan dipecah menjadi glukosa dan akan diangkut ke seluruh sel tubuh dengan bantuan insulin untuk dijadikan tenaga. Pengelolaan penyakit Diabetes terdiri dari empat pilar, yaitu : edukasi, pengaturan makan, latihan jasmani dan obat-obatan. Prinsip pengaturan makan pada penderita Diabetes, antara lain : anjuran makan gizi seimbang, makanan tidak dilarang tapi hanya dibatasi sesuai kebutuhan harian, menu yang diberikan sama dengan menu keluarga dan perlu diingat bahwa penggunaan gula sebagai bumbu di dalam masakan tidak dilarang namun penggunaan garam perlu dikurangi. Istilah yang digunakan untuk pengaturan makan penderita Diabetes adalah 3J , yaitu : tepat J adwal Makan, tepat J umlah  Makanan d...