MANFAAT DONGENG PADA ANAK
MANFAAT DONGENG PADA ANAK
Narasumber : NYIMAS SRI WAHYUNI, SKEP, NERS, M.KEP, SP.KEP.A
(RSMH Palembang)
Berbicara tentang dongeng sangat bermanfaat. Tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk pendongeng. Dari proses mendongeng untuk anak-anak bisa belajar banyak manfaat. Menurut Hassanah (2019) seperti halnya orang dewasa, anak-anak mendapatkan kelegaan emosional melalui pengalaman fiksi yang tidak pernah mereka alami dalam kehidupan nyata. Dongeng telah terbukti menjadi cara yang efektif untuk mengembangkan aspek kognitif (pengetahuan), afektif (emosional), sosial dan persetujuan (apresiasi) anak-anak. Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari dongeng (Hasanah (2019), Maharani (2017), Patimah (2015), antara lain:
1. Kembangkan Nilai
Mendongeng adalah sarana “berbicara tanpa berbicara”, artinya mendongeng dapat menjadi media pendidikan tanpa harus diajarkan. Dengan mendengarkan dongeng, anak-anak dapat menikmati dongeng yang disampaikan dan memahami nilai atau pesan yang terkandung dalam dongeng tanpa harus menceritakannya secara langsung atau mengarahkannya. Narator hanya menceritakan kisah tanpa menekankan atau membahas nilai-nilai yang terkandung dalam dongeng.
2. Mengembangkan keterampilan menulis
Mendongeng juga dapat memberikan kontribusi pendidikan. Mendongeng juga dapat mengembangkan kemampuan bahasa anak. Cerita yang baik tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik, sekaligus merangsang perkembangan komponen terpenting kecerdasan linguistik, yaitu kemampuan menggunakan bahasa. Mendengarkan cerita yang baik untuk anak seperti melakukan serangkaian kegiatan bahasa seperti sintaksis, semantik, dll.
3. Mengaktifkan pemikiran kritis anak
Dongeng sangat efektif mempengaruhi pola pikir dan perilaku anak karena anak sering senang mendengar cerita. Seorang anak akan sering mempertanyakan hal-hal yang diketahuinya. Hal ini dapat melatih anak untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya yang terkadang tidak terpikirkan oleh narator.
4. Merangsang imajinasi, imajinasi dan kreativitas anak
Sumber cerita banyak dan beragam. Imajinasi seseorang berhubungan langsung dengan kemampuan analitis anak. Cerita yang disajikan dalam konteks yang logis dapat menciptakan imajinasi, imajinasi, dan melatih kreativitas anak.
5. Dapat melatih kekuatan konsentrasi
Dongeng sebagai sarana informasi dan komunikasi yang digemari oleh anak-anak, melatih kemampuan anak untuk memusatkan perhatiannya selama waktu tertentu pada objek tertentu. Ketika seorang anak sedang bersenang-senang mendengarkan dongeng, biasanya mereka tidak ingin diganggu. Hal ini menunjukkan bahwa anak sedang berkonsentrasi mendengarkan dongeng.
6. Membuka cakrawala ilmu bagi anak
Setiap anak pada dasarnya suka mempelajari semua yang mereka ketahui. Keingintahuan dan keingintahuan mereka sangat besar. Mendongeng dapat digunakan sebagai cara untuk memperluas pengetahuan mereka tentang berbagai hal melalui cerita yang diceritakan.
Saat bercerita, narator dapat menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan cerita namun terkait dengan kehidupan nyata, sehingga menambah pengetahuan anak. Ambil contoh cerita tentang hujan. Bagaimana hujan bisa datang, untuk apa, dan sebagainya. Artinya pada saat mendongeng, kami juga membuka pengetahuan anak-anak tentang siklus air. tujuh. Dorong anak untuk mencintai buku dan merangsang minat membaca mereka. Mendongeng dengan buku atau membacakan cerita kepada anak sangat dapat mendorong anak untuk mencintai buku dan senang membaca. Anak-anak dapat berbicara dan mendengarkan sebelum belajar membaca. Menulis adalah sistem bahasa sekunder yang, ketika mulai membaca, harus dikaitkan dengan bahasa lisan. Oleh karena itu, mengembangkan sistem bahasa yang baik sangat penting dalam mempersiapkan anak untuk belajar membaca. Membacakan cerita bisa menjadi contoh yang efektif bagi anak tentang cara membaca. Bercerita dengan rak buku bisa menjadi cara yang efektif untuk merangsang, karena di sinilah minat membaca anak mulai berkembang.
Referensi:
Hasannah, Rani. (2019). Efektifitas metode mendongeng dalam meningkatkan kemampuan literasi dini anak prasekolah. Psikoborneo. 3:13
Maharani, Dina. (2017). Minat baca anak – anak di Kampoeng Baca Kabupaten Jember. Jurnal Review Pendidikan Dasar. 1: 320-328
Patimah. (2015). Efektifitas metode pembelajaran dongen dalam meningkatkan kemampuan literasi anak pada jenjang usia sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Guru. 2:2
Sumber: detik.com
( DOC, PROMKES, RSMH)
Komentar
Posting Komentar