Berbahayakah Placebo Effect bagi Pasien?
Berbahayakah Placebo Effect bagi Pasien?
Narasumber: Lili Safitri, S.Kep.,Ners (RSMH, Palembang)
Pernahkah mendengar istilah Placebo? Pengertian placebo dalam bahasa
latin adalah menyenangkan. Placebo adalah istilah medis yang digunakan untuk
terapi dan perawatan dalam bentuk obat-obatan atau prosedur tindakan medis yang
tidak memiliki efek samping atau bukti kegunaan bagi kesembuhan pasien. Placebo
sering disebut sebagai obat kosong. Obat ini tidak mengandung bahan aktif yang
bisa berpengaruh pada kesehatan. Placebo bisa dalam bentuk tablet, kapsul atau
cairan injeksi. Akan tetapi kandungannya hanya berupa tepung gula atau larutan
garam, bahkan hanya berisi air putih.
Placebo terbukti memiliki efek pada
berbagai macam penyakit diantaranya alergi, asma, diabetes, ulkus, insomnia dan
lain-lain. Efek placebo paling banyak diteliti
pada kasus-kasus yang berhubungan dengan nyeri (Jane Ogden, 2012).
Sekitar 21-40 % peserta penelitian klinis obat-obatan juga mengalami efek
placebo. Efek ini digambarkan dengan adanya perubahan detak jantung, tekanan
darah, kondisi psikologis, intensitas nyeri, bahkan aktivitas otak.
Faktor-faktor
yang berperan pada efek placebo diantaranya, adalah:
1. Reaksi
hormon
Ketika
mengkonsumsi obat placebo, otak menganggap obat tersebut bekerja mengatasi
keluhan. Inilah yang menyebabkan adanya perubahan pada rasa sakit atau nyeri
dan merasa tenang. Placebo dapat merangsang otak untuk memproduksi endorphin,
dopamine, oksitosin dan serotonin yang dapat memberikan efek untuk mengurangi
nyeri dan perasaan tenang.
2. Keluhan
yang sembuh
Rasa sakit yang muncul dan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Efek tersebut bisa muncul saat bersamaan ketika diberikan placebo sehingga menganggap placebo yang diberikan dapat menyembuhkan gejala yang muncul.
3. . Kepercayaan
Agar
placebo memiliki efek. Pasien harus percaya bahwa intervensi yang diberikan
efektif. Kepercayaan pada tenaga kesehatan yang memakai baju putih akan
menyembuhkan penyakit atau jika di Rumah
Sakit mereka merasa lebih baik.
4. Jenis placebo
Umumnya, pasien yang menerima
placebo dalam bentuk suntik, akan mengalami placebo effect yang
lebih kuat daripada orang yang minum pil atau kapsul placebo. Ini kemungkinan
berkaitan dengan persepsi seseorang yang menganggap bahwa obat suntikan dapat
bekerja lebih baik dan cepat dibandingkan obat minum.
5. Hubungan tenaga medis dan pasien
Nada suara, pemilihan kata, bahasa
tubuh, dan kontak mata dengan dokter dapat membuat seseorang percaya dan yakin
akan khasiat obat placebo yang dikonsumsinya. Pada kasus tertentu, placebo juga
bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk terapi untuk meringankan gejala
yang dikeluhkan pasien.
6. . Pengenalan penyakit
Agar placebo memiliki efek, pasien
juga harus percaya pada penyebab penyakit mereka. Misalnya, percaya bahwa
penyakit mereka memiliki penyebab medis (ex. Diabetes melitus) maka placebo
bentuk tablet/pil lebih efektif. Akan tetapi jika percaya bahwa penyakit mereka
disebabkan karena gaya hidup maka placebo dalam bentuk tablet/pil mungkin tidak
efektif.
7. Perilaku yang berhubungan dengan
kesehatan
Jika pasien sudah percaya dan sadar
akan kesehatan maka akan lebih mungkin bagi mereka untuk mengubah perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan. Seperti tidak merokok, tidak minum alkohol dan
berolahraga. Termasuk dengan minum obat yang dipercaya juga sebagai salah satu
perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
8. . Kontrol
stress
Placebo
juga memiliki keterlibatan dengan respon stress. Baik secara langsung
(perubahan fisik) ataupun tidak langsung (perubahan psikologis). Placebo dapat
berfungsi dengan mengurangi stress karena penyakit yang dirasakan. Dengan cara
percaya bahwa mereka memiliki kontrol atas penyakit mereka.
Sumber
Ben Colagiuri, et al (2017). The placebo effect: from concepts to genes.
NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5367890/
diakses pada 28 Oktober 2021
Colloca,
L. (2018). The Fascinating Mechanisms and
Implications of the Placebo Effect. International Review of Neurobiology,
doi: 10.1016/S0074-7742(18)30027-8. Diakses pada 28 oktober 2021
Jane Ogden. 2012. Health Psychology. Fifth Edition.
👅Doc, PROMKES,RSMH
Komentar
Posting Komentar